Menuju konten utama

Adat, Agama, dan Budaya Modal Besar Wujudkan Keserasian

Melestarikan adat, agama dan budaya yang diwarisi masyarakat Indonesia secara turun temurun merupakan modal besar dalam mewujudkan keserasian antar masyarakat. Wakil Bupati Wakil Bupati Tabanan, Bali I Komang Gede Sanjaya, secara khusus berkomitmen mewujudkan Tabanan SERASI.

Adat, Agama, dan Budaya Modal Besar Wujudkan Keserasian
Penari menampilkan oratorium bertajuk ruang pada malam apresiasi seni budaya di Taman Budaya Bali, Kota Denpasar, Bali, Senin (29/2) malam. Acara yang menampilkan berbagai jenis karya seni perpaduan tari dan musik tradisional dengan modern tersebut dalam rangka hut ke-228 Kota Denpasar. Antara Foto/Fikri Yusuf.

tirto.id - Kelestarian dan keseimbangan adat, agama, dan budaya yang diwarisi masyarakat Indonesia secara turun temurun merupakan modal besar dalam mewujudkan keserasian.

Wakil Bupati Tabanan, Bali I Komang Gede Sanjaya pun mengharapkan terwujudnya Tabanan SERASI melalui program skala prioritas.

"Tabanan yang Sejahtera, Tabanan yang Aman dan Tabanan yang Berprestasi (Tabanan SERASI) diharapkan dapat terwujud dengan baik," kata Wabup I Komang Gede Sanjaya ketika membuka Pasraman Pendesa Adat sekecamatan Kediri, Jumat, (29/7/2016).

Ia mengapresiasi masyarakat Kecamatan Kediri yang masih berkomitmen menggelar pendidik (pasraman) untuk para tokoh adat setempat. Dari sepuluh kecamatan di Kabupaten Tabanan, Kediri tetap esksis menyelenggarakan pasraman bagi bendesa adat.

Ia memaparkan adat, agama dan budaya termasuk dalam lima skala prioritas Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana. Kelima skala prioritas untuk membangun Tabanan ke depan antara lain menyangkut bidang pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, tenaga kerja, adat, agama, budaya, dan pariwisata.

Wabup Komang Gede Sanjaya menambahkan, seiring dengan perubahan zaman, masyarakat dituntut bagaimana mempertahankan adat, agama dan budaya.

Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Tabanan mengimbau kepada pegawai negeri di Bali, khususnya di Kabupaten Tabanan untuk memakai pakaian adat madya setiap hari Kamis.

Selain itu juga mengharapkan kegiatan pasraman dijadikan ikon dalam Desa Pakraman sehingga dengan bekal pengetahuan agama generasi muda dapat memahami dan mencintai peradaban agama Hindu dan tidak terpengaruh pada budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

"Dengan demikian generasi muda sebagai kader pembangunan dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan di Kabupaten Tabanan yaitu Tabanan Serasi, Tabanan yang Sejahtera, Aman dan Berprestasi," harap Wabup Komang Gede Sanjaya.

Baca juga artikel terkait HUKUM ADAT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh