Menuju konten utama

Ada Samsat dan Perusahaan di Luar Jawa Terserang Ransomware

Menkominfo Rudiantara mencatat ada sebuah kantor Samsat dan perusahaan di luar Jawa yang juga sudah menjadi korban serangan Ransomware WannaCry. 

Ada Samsat dan Perusahaan di Luar Jawa Terserang Ransomware
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyampaikan keterangan pers terkait upaya penanganan serangan dan antisipasi Malware Ransomware WannaCry di Jakarta, Minggu (14/5/2017). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa.

tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan serangan Ransomware WannaCry telah memakan korban sebuah kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) dan perusahaan di kawasan luar Jawa.

"Selain rumah sakit Dharmais di Jakarta, kemarin kita temukan ada Samsat dan perusahaan di luar Jawa yang juga terkena Ransomware," kata Rudiantara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Senin (15/5/2017) seperti dikutip Antara.

Namun, Rudiantara tidak menyebutkan detail informasi mengenai lokasi samsat dan perusahaan yang menjadi korban serangan Ransomware WannaCry tersebut.

Dampak serangan itu, menurut Rudiantara juga tidak fatal. Serangan malware itu terhadap Samsat dan perusahaan tersebut tidak sampai melumpuhkan seluruh data penting.

"Kasusnya tidak berdampak besar, hanya menyerang sekitar 10 komputer. Ini terjadi mungkin karena lupa matikan komputer atau mereka masih pakai sistem operasi lama," ujar dia.

Kemenkominfo sudah mengumumkan pentingnya langkah antisipasi terhadap serangan malware yang telah mewabah di hampir 100-an negara itu. Malware ini juga disebut menyasar komputer yang memakai sistem operasi Windows 8 ke bawah atau versi 2008 ke bawah.

"Virus ini memang tidak merusak data, tapi mengenkripsi data sehingga tidak dapat dibaca," kata Rudiantara.

Hingga saat ini belum ada antivirus yang dapat mengembalikan file data yang sudah terenskripsi akibat infeksi malware ini.

Pada minggu kemarin, dalam konferensi pers Kemenkominfo di Jakarta, Adi Jaelani dari Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (Id-SIRTII) menerangkan Ransomware Wannacry menyerang secara global dengan sasaran sistem komputer institusi swasta maupun pemerintah.

Malware ini teridentifikasi sebagai varian ransomware yang dikenal sebagai WannaCry, Wanna Decryptor, WannaCryptor dan WCRY.

"Jika telah terkena malware ini, maka (agar korban bisa mengakses komputer dan datanya lagi) penyerang meminta uang dalam bentuk bitcoin yang harus dibayarkan melalui link yang telah ditentukan. Kisaran uang yang dibayar sekitar 300 Dolar Amerika," kata Adi.

Dia mengimbuhkan, ketika serangan Ransomware WannaCry menimpa satu komputer, infeksinya akan dengan cepat meluas ke komputer lain yang berada pada satu jaringan.

Baca juga artikel terkait RANSOMWARE WANNACRY atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: antara
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom