Menuju konten utama

Ada Kotak Suara Rusak di Cirebon, Bawaslu Nilai KPU Kecolongan

Bawaslu telah mengingatkan KPU untuk melakukan evaluasi terhadap rusaknya sejumlah kotak suara di sejumlah daerah.

Ada Kotak Suara Rusak di Cirebon, Bawaslu Nilai KPU Kecolongan
Anggota Bawaslu RI Rahmat Bagja di kawasan Kemayoran, Jakarta, Rabu (2/5/2018). tirto.id/Lalu Rahadian.

tirto.id - Sejumlah kotak suara yang disimpan di gudang KPU Kabupaten Cirebon rusak akibat kebanjiran. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mempertanyakan standar operasional prosedur (SOP) Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam menyimpan logistik pemilu.

"Nah, inilah dia 'kecolongan' lagi. Ini kan SOP KPU, gimana sih. Kan kami sudah ingatkan, untuk berhati hati," kata anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja saat dihubungi, Selasa (12/2/2019).

Bawaslu, lanjut Bagja, tak henti-hentinya mengingatkan KPU untuk melakukan evaluasi terhadap rusaknya sejumlah kotak suara di sejumlah daerah. Evaluasi ini penting sehingga jangan sampai ketika pelaksanaan Pemilu pada 17 April 2019 banyak kotak suara pemilu yang rusak.

"Jangan sampai penyelenggara Pemilu malah menghambat Pemilu," kata Bagja.

KPU, lanjut Bagja, harus selalu memperhatikan SOP penyimpanan logistik Pemilu yakni ruang tertutup dan kering. Hal ini mengingat jenis kotak suara yang berbeda untuk Pemilu 2019 ini dibandingkan dengan kotak Pemilu 2014.

Kotak suara untuk Pemilu 2019 ini berbahan karton kedap air atau dupleks. Sementara pemilu sebelumnya kotak suara dibuat dari alumunium.

"Kan dulu tidak ada masalah hujan atau enggak, sekarang kan pakai kartun dupleks. Maka harus jadi perhatian tersendiri. Kan katanya tahan air, ketika dicoba tetap rusak," keluh Bagja.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman mengatakan bahwa pihaknya akan segera mengganti kurang lebih seribu kotak suara yang rusak akibat rembesan hujan yang terjadi di Gudang KPU Kabupaten Cirebon.

“Ya enggak apa-apa, kalau ada yang rusak karena bencana alam ya kita ganti. Ada banjir, kebakaran, gempa bumi ya diganti pakai uang negara,” ujar Arief Budiman saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019) kemarin.

Arief mengklaim gudang penyimpanan logistik sudah sesuai dengan standar. Namun, KPU juga tidak bisa mengelak jika terjadi bencana alam yang bisa merusak logistik pemilu.

"SOP sudah kita buat, mulai dari produksi, distribusinya sampai pada penyimpanannya, tetapi kalau ada bencana alam banjir gempa bumi, memang kamu bisa menghindar? Kan tidak,” pungkas Arief.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Bayu Septianto

tirto.id - Politik
Reporter: Bayu Septianto
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Maya Saputri