Menuju konten utama

Ada Kebocoran Gas, Pertamina Setop Produksi Sumur YYA Blok ONWJ

Pertamina Hulu Energi menghentikan produksi di lapangan YYA Blok ONWJ setelah terjadi kebocoran yang memunculkan gelembung gas.

Ada Kebocoran Gas, Pertamina Setop Produksi Sumur YYA Blok ONWJ
(Ilustrasi) Pekerja melakukan pemeriksaan instalasi di area Anjungan YYA Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (25/3/2019). ANTARA FOTO/Risky Andrianto/wsj.

tirto.id - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menghentikan produksi di lapangan YYA, Blok Offshore North West Java (ON‎WJ), setelah terjadi kebocoran yang menyebabkan munculnya gelembung gas.

Blok migas yang terletak di perairan Pantai Utara Pulau Jawa itu mengalami kebocoran pada selang penyalur minyak mentah (hose) yang menghubungkan alat tambat dengan floating storage offloading (FSO) Abherka.

Hal tersebut diungkapkan Plt Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Rabu (17/7/2019).

"Tim kami sedang berada di lokasi. Sejak hari kejadian Jumat kami segera kirim ke sana, petugas. Masih ada di Pertamina krisis center sekarang, berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi accident yang terjadi. Di ONWJ lagi ada kegiatan pengeboran walk over," kata Djoko.

Tak hanya kebocoran gas. Belakangan, kata Djoko, tumpahan minyak juga ditemukan di sekitar lokasi kebocoran.

"Sekarang sudah ada oil spill, kami berupaya untuk mengatasi setiap oil spill yang keluar. Saya tidak hafal angkanya tapi kita berupaya tanggulangi," ujar dia.

Djoko menuturkan, ‎insiden itu terjadi pada 12 Juli lalu saat pengeboran sumur YYA-1 dilakukan di sekitar anjungan lepas pantai yang dioperatori PHE ONWJ itu. Untuk sementara, belum diketahui penyebab utama insiden kebocoran tersebut.

Namun, kata Djoko, Pertamina telah mengaktifkan Incident Management Team dan mengevakuasi para pekerja yang ada di lapangan.

"Para kru di lapangan dievakuasi kemudian dilakukan upaya maksimal. Dia mati. Sekarang sedang dalam upaya dilakukan bor miring, untuk mengatasi, menutup terjadinya gas kick yang bisa mengakibatkan terjadinya blow out," ujar Djoko.

Sebaliknya, VP Relation PHE Ifki Sukarya mengatakan tidak ada kebocoran pada selang penyalur minyak mentah (hose) dan tidak ada hubungan dengan alat tambat dengan floating storage offloading (FSO) Abherka.

Ia menegaskan yang terjadi pada 12 Juli 2019 adalah well kick pada sumur (re-aktivasi) YYA-1 yang menyebabkan munculnya gelembung di sekitar anjungan lepas pantai YYA PHE ONWJ, sekitar 2 km dari Pantai Utara Jawa, Karawang, Jawa Barat.

"PHE ONWJ telah mengaktifkan Incident Management Team (IMT) untuk menanggulangi kejadian tersebut," kata Ifki dalam rilis yang diterima redaksi Tirto, Kamis (18/7/2019).

========

Addendum: Naskah ini mengalami perbaikan per Kamis, 18 Juli 2019, pukul 11.58 dengan tambahan penjelasan dari VP Relation PHE. Beberapa poin perbaikan, antara lain:

  1. Sebelumnya tertulis PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Madura seharusnya PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
  2. Insiden yang terjadi telah diinformasikan ulang oleh pihak Pertamina bahwa kejadian tersebut adalah well kick pada sumur YYA-1 PHE ONWJ (re-aktivasi).
  3. Pihak Pertamina mengonfirmasi bahwa tidak ada kebocoran pada selang penyalur minyak mentah (hose) dan tidak ada hubungan dengan alat tambat dengan floating storage offloading (FSO) Abherka.

Baca juga artikel terkait MIGAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom