Menuju konten utama

98 Warga Masih Bertahan di Pengungsian Usai Letusan Merapi

Sebanyak 98 orang mengungsi ke barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo usai letusan freatik Gunung Merapi pada Jumat (1/6/2018) malam.

98 Warga Masih Bertahan di Pengungsian Usai Letusan Merapi
Warga mengenakan masker yang dibagikan oleh relawan saat melintas di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (1/6). Pembagian masker dilakukan untuk menghindari dampak dari hujan abu vulkanis pascaletusan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/kye/18.

tirto.id - Usai letusan freatik Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (1/6/2018) malam, puluhan warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 Gunung Merapi di Desa Glagaharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, hingga Sabtu pagi masih bertahan di barak pengungsian Balai Desa Glagaharjo.

"Warga KRB 3 Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, yang mengamankan diri di balai desa sejak tadi malam ada 98 jiwa," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu (2/6/2018).

Menurut Makwan, warga yang mengungsi di Balai Desa Glagaharjo tersebut terdiri atas 9 balita, 23 anak-anak, 48 dewasa dan 18 orang lansia.

"Mereka ini merupakan warga dari tiga dusun teratas di lereng Merapi, yakni Dusun Srunen ada dua warga, Kalitengah Kidul 26 orang, dan Kalitengah Lor 70 warga," katanya.

Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah meletus dua kali dalam waktu yang hampir berdekatan pada Jumat (1/6/2018) malam dengan selang waktu sekitar 30 menit.

Berdasarkan informasi dari twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), letusan terjadi pukul 20.24 WIB yang diikuti dengan letusan berikutnya pada pukul 21.00 WIB.

Letusan awal memiliki amplitudo maksimum 64 milimeter dengan tinggi kolom letusan 2.500 meter dari puncak yang terjadi selama 1,5 menit. Letusan mengarah ke timur laut, teramati dari pos pengamatan Jrakah.

Sedangkan letusan susulan terjadi pada pukul 21.00 WIB dengan amplitudo maksimum 29 milimeter yang terjadi selama 56 detik dengan kolom letusan tegak setinggi 1.000 meter dari puncak, seperti teramati dari pos pengamatan Babadan.

Baca juga artikel terkait GUNUNG MERAPI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Yandri Daniel Damaledo