Menuju konten utama

946 Anak di Kota Bekasi Kehilangan Orang Tua akibat COVID-19

Pendataan anak kehilangan orang tua akibat pandemi COVID-19 berdasarkan instruksi Kementerian Sosial.

946 Anak di Kota Bekasi Kehilangan Orang Tua akibat COVID-19
Warga berjalan dengan membawa nisan keluarganya di area pemakaman khusus COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (15/7/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sebanyak 946 anak di wilayahnya kehilangan orang tua akibat pandemi COVID-19.

"Berdasarkan hasil pendataan kami ada 946 anak yang menjadi yatim, piatu, atau yatim piatu karena orang tuanya meninggal dunia selama periode pandemi ini," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kota Bekasi, Epih Hanafi, Kamis (26/8/2021).

Pendataan dilakukan menyusul surat Kementerian Sosial tertanggal 9 Agustus 2021 berisi instruksi pendataan anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi COVID-19.

"Data ini sudah diverifikasi di lapangan. Kami melibatkan tenaga kerja sosial kecamatan, pekerja sosial masyarakat, dan petugas pantau monitoring. Mudah-mudahan ini data paling valid," kata dia.

Data tersebut dikumpulkan dari total 12 kecamatan yang ada di wilayah Kota Bekasi. Kecamatan Medan Satria menjadi wilayah dengan jumlah anak kehilangan orang tua terbanyak yakni mencapai 225 anak.

Disusul Kecamatan Pondok Gede sebanyak 120 anak, Bekasi Timur (112), Mustika Jaya (98), Bekasi Selatan (64), Bekasi Barat (63), dan Kecamatan Rawalumbu serta Jatiasih masing-masing 53 anak.

Kemudian Kecamatan Pondok Melati dengan 52 anak, Bekasi Utara (39), Jatisampurna (36), serta Kecamatan Bantar Gebang yang menjadi wilayah dengan jumlah anak kehilangan orang tua terkecil se-Kota Bekasi yakni 31 anak.

Data tersebut segera dikirim ke Kementerian Sosial untuk mendapat alokasi bantuan pemerintah pusat. Pemerintah daerah melalui Dinas Sosial Kota Bekasi juga mengalokasikan anggaran untuk bantuan anak-anak itu yang bersumber dari APBD 2022.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pemerintah daerah belum berencana memberikan bantuan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua di tahun ini sebab masih menunggu bantuan dari Kementerian Sosial.

"Setelah bantuan Kemensos rampung baru kami akan olah datanya dulu biar tidak ada bantuan ganda. Jangan sampai dari Kemensos dapat, dari kami dapat, apalagi di waktu bersamaan. Kami sudah alokasikan anggaran tahun depan," ujarnya.

Kementerian Sosial (Kemensos) mengusulkan penganggaran dana Rp3,2 triliun untuk membantu anak-anak yatim piatu, termasuk anak-anak yang kehilangan orang tua akibat pandemi COVID-19.

Kementerian Sosial berencana memberikan bantuan selama empat bulan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 dengan nilai bantuan Rp300 ribu per bulan bagi anak yang belum sekolah dan Rp200 ribu per bulan bagi anak yang sudah sekolah.

Bantuan untuk anak-anak yang kehilangan orang tua akibat COVID-19 ditargetkan mencakup 6.000 anak yang belum sekolah dan 14.000 anak yang sudah sekolah.

Baca juga artikel terkait DAMPAK PANDEMI COVID-19

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan