Menuju konten utama

9 Rekomendasi Kuliner Khas Manado: Ikan Woku Hingga Sambal Roa

Rekomendasi kuliner khas Kota Manado di antaranya ayam rica-rica hingga nasi jaha.

9 Rekomendasi Kuliner Khas Manado: Ikan Woku Hingga Sambal Roa
Ayam rica-rica. foto/Istockphoto

tirto.id - Kota Manado merupakan ibukota provinsi Sulawesi Utara. Kota yang dikelilingi wilayah pegunungan tersebut merupakan kota terbesar kedua di Sulawesi setelah Makassar.

Selain dikelilingi oleh pegunungan, Manado juga berdekatan dengan Pulau Bunaken, Pulau Siladen, dan Pulau Manado Tua yang terkenal dengan aktivitas baharinya.

Sehingga membuat Manado memiliki beragam kuliner menarik yang patut Anda coba bila berkunjung ke lokasi tersebut.

Berikut beberapa kuliner khas Manado yang patut Anda coba,

Rekomendasi Kuliner Khas Kota Manado

1. Bubur Tinutuan/Bubur Manado

Bubur tinutuan merupakan bubur yang berisi aneka sayuran seperti kangkung, labu, kacang panjang atau ubi. Bubur tinutuan disajikan degan pelengkap ikan, aneka gorengan, sambal, dan pelengkap lain.

2. Nasi Jaha

Nasi jaha berasal dari kata nasi dan jahe, ini termasuk makanan ringan. Nasi jaha terbuat dari beras ketan yang dibumbui jahe dan diendapkan dengan santan kelapa. Kemudian dimasukan ke dalam bambu dan dipanggang di atas bara api.

3. Ayam Rica-rica

Ayam rica-rica yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia ini berasal dari Sulawesi Utara. Ayam rica-rica bercita rasa pedas karena dibumbui cabai dan rempah-rempah. Biasanya, aneka dedaunan juga ikut disertakan untuk menambah cita rasa.

4. Cakalang Fufu Saos

Cakalang fufu saos merupakan makanan yang berisi ikan cakalang. Ikan cakalang dimasak dan dibumbui beragam saos seperti balado.

5. Ikan Woku

ikan woku merupakan masakan dari ikan. Ikan yang digunakan umumnya adalah ikan tuna, cakalang, atau mujair. Ikan ini kemudian dibumbui dengan sereh, daun lemon, kemangi, dan kunyit.

6. Sambal Roa

Sambal roa merupakan sambal yang terbuat dari ikan roa yang telah dijemur dan diasap berhari-hari. Ikan roa ini kemudian dihaluskan kan dicampur dengan bumbu khas Manado.

7. Pisang Goroho Goreng

Pisang goroho goreng merupakan pisang yang diiris tipis-tipis kemudian di goreng. Cara memakannya dengan dicocol sambal roa ataupun jenis sambal lain. Pisang goroho juga dapat dinikmati dengan segelas teh atau kopi

8. Klapetart

Klapetart merupakan dessert yang bercita rasa creamy dan manis. Klapetart terbuat dari kelapa muda yang dicampur adonan kemudian ditambahkan kismis, kenari, dan keju.

9. Gohu

Gohu merupakan asinan buah yang terbuat dari buah pepaya, timun, atau nanas. Gohu dibuat dengan cara mencampurkan air, jahe, cuka atau lemon, cabai rawit, gula merah, dan garam.

Profil Kota Manado

Dikutip dari laman Pemerintah Kota Manado, Kota Manado terletak di ujung jazirah utara Pulau Sulawesi, pada posisi geografis 124°40′ – 124°50′ BT dan 1°30′ – 1°40′ LU.

Lantas, iklim di kota ini adalah tropis dengan suhu rata-rata 24° – 27 °C. Curah hujan rata-rata 3.187 mm/tahun dengan iklim terkering di sekitar Agustus dan terbasah pada Januari. Intensitas penyinaran matahari rata-rata 53% dan kelembaban nisbi ±84 %.

Luas wilayah daratan Kota Manado adalah 15.726 hektar. Manado juga merupakan kota pantai yang memiliki garis pantai sepanjang 18,7 kilometer. Wilayah daratan Kota Manado didominasi perbukitan dengan sebagian daratan lebih rendah di daerah pantai.

Sementara itu, wilayah perairan Kota Manado meliputi Pulau Bunaken. Pulau Siladen, dan Pulau Manado Tua. Secara administratif Kota Manado berbatasan dengan:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Minahasa.
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa.
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Laut Sulawesi.
Selanjutnya, mayortitas penduduk Kota Manado adalah Suku Minahasa karena tanah Manado berada di Minahasa. Penduduk asli Manado merupakan sub Suku Tumbulu. Suku bangsa lain yang menjadi penduduk Manado saat ini yaitu Suku Sangir, Suku Gorontalo, Suku Mongondow, Suku Arab, Suku Babontehu, Suku Talaud, Suku Tionghoa, Suku Siau dan kaum Borgo.

Selain itu terdapat pula penduduk Suku Jawa, Suku Batak, Suku Makassar, Suku Minangkabau, dan Suku Aceh.

Bahasa yang digunakan penduduk Kota Manado adalah bahasa Manado. Bahasa Manado mirip dengan bahasa Indonesia namun mempunyai logat yang khas. beberapa kata dalam dialek lokal bahasa Manado juga diambil dari bahasa Belanda, bahasa Portugis, dan bahasa asing lain.

Agama yang dianut masyarakat Manado adalah Kristen Protestan, Islam, Katolik, Hindu, Buddha dan agama Konghucu.

Keberagaman yang ada di Kota Manado tercermin dari semboyan Kota Manado yaitu “Torang samua basudara” yang artinya kita semua bersaudara.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Risa Fajar Kusuma

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Risa Fajar Kusuma
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Nur Hidayah Perwitasari