Menuju konten utama

9 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya dan Contohnya

Ada sembilan faktor penghambat perubahan sosial, mulai dari literasi dan pendidikan yang rendah hingga hambatan ideologis.

9 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya dan Contohnya
Ilustrasi perubahan sosial. foto/IStockphoto

tirto.id - Perubahan sosial merupakan keniscayaan dalam kehidupan masyarakat. Kelompok sosial manapun pasti mengalami perubahan sosial, baik itu lambat maupun cepat.

Secara definitif, perubahan sosial adalah perubahan dalam berbagai lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial masyarakat, termasuk nilai, sikap, pola, serta perilaku di antara kelompok masyarakat.

Menurut sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan, terdapat empat ciri khas perubahan sosial. Keempat karakteristik perubahan sosial itu yakni adanya masyarakat yang merasakan perubahan, mempengaruhi kelompok sosial lain, terjadi disorganisasi sementara jika perubahan berjalan sangat cepat, serta dapat terjadi di bidang kebendaan maupun spiritual.

Perubahan sosial bisa berjalan lambat tetapi bisa saja terjadi begitu cepat. Keberlangsungan perubahan sosial itu dipengaruhi oleh faktor pendukung dan penghambat.

Faktor penghambat perubahan sosial biasanya berkaitan dengan adat istiadat yang sudah mengental di suatu kelompok sosial. Selain itu, ada juga hambatan ideologi dalam perubahan sosial.

Infografik sc faktor yang menghambat perubahan sosial

Infografik sc faktor yang menghambat perubahan sosial. (tirto.id/fuad)

Faktor Penghambat Perubahan Sosial dan Contohnya

Dikutip dari Modul Pembelajaran Sosiologi: Proses Perubahan Sosial (2012) terbitan Universitas Negeri Yogyakarta, terdapat setidaknya sembilan faktor penghambat perubahan sosial budaya. Berikut penjelasan masing-masing faktor beserta contohnya:

1. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Masyarakat yang kurang berhubungan dengan masyarakat lain berpotensi menjadi faktor mengalami perubahan sosial yang lambat. Hal ini dikarenakan masyarakat tersebut tidak mengetahui perkembangan masyarakat lain yang dapat memperkaya kebudayaan sendiri.

Dengan begitu, mereka terkukung dalam kebudayaannya sendiri dengan pola pemikiran yang masih sederhana.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat Suku Badui, Jawa Barat. Mereka menutup diri dari perkembangan dunia luar dan interaksi dengan masyarakat lain.

2. Masyarakat yang Bersikap Tradisional

Umumnya masyarakat tradisional memegang kuat adat istiadat yang ada. Mereka menolak segala hal baru yang berkenaan dengan kehidupan sosial. Adat dan kebiasaan diagung-agungkan. Sikap ini menghambat masyarakat tersebut untuk maju.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini dapat dilihat dalam ritual pemotongan "Kepala Kerbau". Contoh lainnya adalah dalam keyakinan Jawa soal hitungan hari yang menentukan tanggal baik atau buruk.

3. Pendidikan yang Rendah

Pendidikan yang rendah juga menjadi salah satu faktor penghambat perubahan sosial budaya dalam masyarakat. Masyarakat yang berpendidikan rendah umumnya tidak dapat menerima hal-hal baru. Pola pikir dan cara pandang mereka masih sederhana.

Mereka umumnya enggan mengikuti gerak perubahan yang ada. Artinya, masyarakat statis dan tidak mengalami perubahan yang berarti.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini dapat dilihat di daerah-daerah yang fasilitas pendidikannya kurang diperhatikan pemerintah. Hal itu akan membuat mereka kurang memahami perubahan apa yang bagus untuk mereka, juga berkaitan dengan cara melakukan perubahan sosial.

4. Adanya Kepentingan Yang Tertanam Kuat pada Sekelompok Orang (vested interest)

Faktor penghambat perubahan sosial budaya lainnya adalah vested interest alias kepentingan kuat di sekelompok masyarakat. Hal itu akan menyebabkan perubahan sulit terjadi.

Kepentingan yang dimiliki masing-masing kelompok itu membuat mereka menolak segala bentuk perubahan. Mereka akan berusaha mempertahankan sistem yang telah ada. Mereka takut adanya perubahan akan mengubah kedudukan dan statusnya dalam masyarakat.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial budaya ini bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam masyarakat yang sedang mengalami transisi. Masa transisi yang dimaksud adalah perbandingan antara golongan pendiri dan penerus, misalnya, dalam suatu perusahaan.

5. Ketakutan Akan Terjadinya Kegoyahan Integrasi

Terciptanya integrasi merupakan harapan dan cita-cita masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, integrasi merupakan sesuatu yang dilindungi oleh masyarakat. Segala hal baru ditolak untuk menghindari kegoyahan dalam integrasi masyarakat.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, dalam suatu perdukuhan, terdapat sekelompok orang tua yang merasa bahwa bahwa telepon pintar akan menggoyahkan integrasi sosialnya dalam bertetangga. Dengan begitu, kemungkinan besar mereka akan menolak perubahan sosial berkaitan dengan teknologi.

6. Prasangka Buruk Terhadap Unsur Budaya Asing

Sikap demikian sering dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah oleh bangsa asing. Pengalaman-pengalaman tempo dulu menyebabkan mereka berprasangka buruk terhadap budaya asing. Akibatnya, mereka menolak segala hal baru terutama berasal dari bangsa asing, walaupun akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini bisa dilihat dari sikap antipati masyarakat terhadap budaya fesyen yang berbau barat. Mereka enggan mengambil sisi positif dari fesyen barat yang sesuai dengan kebudayaannya.

7. Hambatan Ideologis

Hambatan ideologis dalam perubahan sosial juga sulit dipecahkan. Setiap orang memandang ideologi sebagai sebuah pedoman hidup yang paling mendasar.

Oleh karena itu, perubahan yang bersifat ideologis tidak mungkin terjadi terlebih pada masyarakat tradisional ketika ideologi dipegang kuat dalam kehidupan sosial.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini dapat terlihat dari kebudayaan suatu negara yang berfondasikan ideologi. Negara yang sudah memegang ideologi tertentu akan sulit mengubah budayanya, terutama budaya yang dipraktikkan berdasarkan falsafah hidup negara itu sendiri.

8. Adat dan Kebiasaan yang Mendarah Daging

Kebiasaan merupakan pola-pola perilaku anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya pokoknya. Apabila pola-pola perilaku tersebut tidak efektif lagi dalam memenuhi kebutuhan, krisis akan terjadi.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini terlihat dari adopsi inovasi teknologi yang berpotensi menggantikan tenaga manusia.

9. Nilai Bahwa Hidup Ini pada Hakikatnya Buruk dan Tidak Mungkin Diperbaiki

Nilai ini dimiliki oleh sebagian individu yang berlatar belakang mengalami kegagalan sehingga merasa bahwa pada hakikatnya hidup itu buruk dan tidak mungkin diperbaiki.

Rasa putus asa dan menyerah lebih menguasai daripada ingin bangkit dan mencoba yang baru lagi. Sehingga nilai ini penghambat terjadinya perubahan sosial.

Contoh faktor penghambat perubahan sosial ini bisa dilihat dari kelompok sosial yang sudah menolak mentah-mentah sistem pemerintahan yang korup. Pesimisme itu membuat mereka kemudian enggan menerima apapun yang berkaitan dengan perubahan sosial.

Baca juga artikel terkait SOSIOLOGI atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora
Penyelaras: Fadli Nasrudin