Menuju konten utama

73 Jamaah Tabligh Asal Gorontalo Negatif Corona Usai Dikarantina

73 warga Gorontalo yang sempat hadiri acara Ijtima Jemaah Tabligh di Gowa ini telah dinyatakan negatif COVID-19.

73 Jamaah Tabligh Asal Gorontalo Negatif Corona Usai Dikarantina
Sejumlah peserta Ijtima Ulama Asia berjalan ke lokasi perkemahan di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/3/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/wsj.

tirto.id - Sebanyak 73 warga Kabupaten Gorontalo dengan riwayat perjalanan dari acara Ijtima Jamaah Tabligh di Gowa, Sulawesi Selatan selesai menjalani masa karantina di Asrama Haji Provinsi Gorontalo.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan 73 warga ini telah dinyatakan negatif COVID-19 dan saat ini mereka yang dikarantina telah dipulangkan ke rumah masing-masing.

"Alhamdulillah semua Jamaah Tabligh ini sudah dinyatakan negatif COVID-19 dan mereka sudah bisa pulang, tetapi harus menjaga kesehatan, baik dirinya sendiri dan keluarganya," ucap Nelson Pomalingo dilansir dari Antara, Kamis (16/4/2020).

Nelson mengharapkan kepada seluruh Jamaah Tabligh untuk kembali beraktivitas seperti biasanya. Ia juga mengatakan terkait bantuan sosial untuk keluarga mereka, saat ini pihak desa dan kelurahan sudah mulai menyalurkan bantuan tersebut.

"Jika ada belum sempat menerima bantuan sosial, segera melapor diri dan memasukkan data ke desa dan kelurahan untuk ditindak lanjuti," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir menerangkan semua Jamaah Tabligh yang sudah dipulangkan ke rumah telah melawati masa karantina.

"Mereka sudah dinyatakan negatif, sudah melewati masa karantina, untuk itu mereka juga dianjurkan melakukan protokol kesehatan dan tidak perlu lagi diawasi karena mereka sudah diberikan pengetahuan terkait protokol kesehatan dan apa yang mereka lakukan dalam beraktivitas," katanya.

Pertengahan Maret 2020 lalu, masyarakat Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diresahkan akan adanya acara Ijtima Jamaah Tabligh Zona Asia 2020 di Kompleks Darul Ulum, Kabupaten Gowa, Sulsel. Kegiatan itu direncanakan berlangsung empat hari, namun pada Kamis (19/3/2020) atau beberapa jam sebelum acara di hari pertama dimulai, agenda itu resmi dibatalkan.

Namun, ribuan jemaah dari berbagai negara sudah terlanjur datang ke acara tersebut. Mereka mesti kembali ke daerah masing-masing, termasuk warga negara asing (WNA) yang ikut dalam kegiatan tersebut.

Khusus untuk WNA, mereka lebih dulu harus menjalani isolasi dalam sebuah hotel di Gowa dengan pengawasan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Berkaitan dengan pemulangan, mereka harus lolos tes bebas paparan Covid-19. Jika aman, maka mereka diperkenankan balik ke negara asal.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto