Menuju konten utama

7 Kesalahan yang Buat Hand Sanitizer Tak Efektif Cegah Covid-19

Ada beberapa keselahan yang tanpa sadar sering dilakukan dan membuat hand sanitizer tak begitu efektif di gunakan untuk mencegah virus, termasuk Covid-19.

7 Kesalahan yang Buat Hand Sanitizer Tak Efektif Cegah Covid-19
ilustrasi seorang wanita menggunakan hand sanitizer. foto/istockphoto

tirto.id - Selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan menjadi tiga kunci utama untuk mencegah penularan virus Corona, Covid-19. Saat bepergian dan sulit menemukan air dan sabun untuk cuci tangan, menggunakan hand sanitizer bisa menjadi salah satu solusi.

Namun, melansir laman Antara, ternyata ada beberapa keselahan yang tanpa sadar sering dilakukan dan membuat hand sanitizer tak begitu efektif di gunakan untuk mencegah virus, termasuk Covid-19.

Infografik Hand Sanitizer

Infografik Hand Sanitizer. tirto.id/Quita

Melansir laman Livestrong, berikut beberapa kesalahan yang sering tanpa sadar dilakukan dan mengurangi efektivitas hand sanitizer,

1. Terlalu sedikit

Kepala perawatan kesehatan di Stride Community Health Center, Denver, Colorado, Savita Ginde merekomendasikan orang dewasa menggunakan hand sanitizer menyesuaikan dengan ukuran tangan.

2. Tidak mencakup seluruh tangan

Mencuci tangan dengan sabun dan air harus mencakup jari-jari, serta telapak tangan dan punggung tangan dan hal sama juga perlu Anda terapkan saat menggunakan pembersih tangan.

"(Gunakan) secukupnya untuk bagian depan dan belakang tangan, serta jari-jari dan area di antara jari-jari. Jika Anda hanya menggosok kedua telapak tangan, Anda tidak menyelesaikan tugas Anda," kata Ginde.

3. Terlalu cepat

Jika Anda menganggap penggunaan pembersih tangan sebagai pilihan yang lebih cepat daripada mencuci tangan dengan sabun dan air, maka Anda salah. Mayo Clinic merekomendasikan, Anda perlu mengoleskan pembersih tangan selama sekitar 20 detik, yakni jumlah waktu yang sama saat Anda mencuci tangan dengan sabun dan air.

4. Mengelap kelebihan cairan ke celana

Kelebihan memakai hand sanitizer memang tidak nyaman sehingga Anda tergoda mengeringkan tangan ke celana. Menurut Ginde, cara ini bisa mengurangi keefektifan pembersih tangan. Selain itu, jika ada kuman di celana, Anda baru saja mencemari tangan Anda.

"Dalam skenario yang ideal, keringkan saja tangan (secara alami) alih-alih menyekanya," ujar pakar epidemiologi di Dartmouth-Hitchcock Medical Center, Lebanon, Jose Raymond M. Mercado.

5. Disimpan pada suhu terlalu dingin atau panas

Pembersih tangan idealnya disimpan antara suhu 15-30 derajat Celcius. Jadi, jika mobil Anda melebihi atau kurang dari itu, lebih baik Anda membawa hand sanitizer keluar mobil.

6. Digunakan pada tangan kotor

Pembersih tangan tak bisa bermanfaat pada tangan yang kotor. Mecardo menyarankan Anda mencuci tangan dengan sabun dan air setiap kali tangan sangat kotor atau berminyak.

"Jika sabun dan air tidak segera tersedia, gunakan pembersih tangan dan buat catatan tangan Anda masih belum bersih sehingga pastikan tidak menyentuh wajah, mata, hidung, mulut," kata Dr. Ginde.

7. Tidak digunakan di saat yang tepat

Anda perlu menggunakan pembersih tangan pada saat-saat penting untuk memastikan kebersihan tangan yang benar antara lain sebelum membuat atau menyantap makanan, setelah menggunakan kamar kecil, setelah menyentuh atau melepas masker (Anda hanya boleh menyentuh wajah dengan tangan bersih).

Kemudian, sebelum menyentuh hidung atau menutupi mulut saat bersin atau batuk, setelah Anda berada di tempat umum, seperti toko bahan makanan dan setelah Anda berkontak dengan hewan peliharaan.

"Ini betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun dan air, atau setidaknya menggunakan pembersih tangan, berulang kali sepanjang hari untuk melindungi diri Anda dari kuman dan virus," ujar Ginde.

--------------------------------------------

Artikel ini diterbitkan atas kerja sama Tirto.id dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca juga artikel terkait KAMPANYE COVID-19 atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Agung DH