Menuju konten utama

60 Titik Longsor akibat Gempa Sulbar Sudah Bisa Dilalui Masyarakat

Material longsor yang menutupi jalan sudah dievakuasi menggunakan alat berat. 

60 Titik Longsor akibat Gempa Sulbar Sudah Bisa Dilalui Masyarakat
Jalur masuk ke kota Mamuju Sulawesi barat kembali putus akibat longsor masih terjadi di Desa Odang Onang Kecamatan Tubo Kabupaten Majene setelah gempa berkekuatan 6,2 Skala Ricjter mengguncang kota Mamuju dan Majene, (18/01/2021). ANTARAFOTO/M Faisal Hanapi

tirto.id - Sebanyak 60 titik longsor di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat, yang menutupi jalan sudah bisa dilalui masyarakat. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulbar, M Aksan mengatakan timbunan longsor dibuka menggunakan alat berat.

"Upaya kerja keras pemerintah dalam penanganan longsor usai bencana gempa bumi, memperlihatkan hasil, sebanyak 60 titik longsor yang berada di Kabupaten Mamuju dan Majene kini telah terbuka dan dapat diakses masyarakat," kata Aksan di Mamuju, Minggu (28/2/2021) malam, dikutip dari Antara.

Menurut Aksan, titik longsor yang terbuka tersebut merupakan jalan antara desa Salutambung menuju Desa Urekan, Kecamatan Ulumanda, Majene. Longsor di wilayah ini paling banyak yakni 46 titik.

Selain itu, jalan di Desa Labuan Rano, Tappalang Barat, serta di Dusun Lombe, Desa Taukong, Kecamatan Ulumanda, Mamuju.

Aksan menyampaikan, pemerintah juga telah membuka lima titik longsor di jalan poros trans Sulawesi antara Kabupaten Majene dan Mamuju.

"Jalan trans Sulawesi sudah bisa dilalui masyarakat setelah sebelumnya tertutup longsor akibat gempa," katanya.

Aksan mengatakan pembukaan akses jalan membuat derah yang terisolasi di Sulbar dapat terbuka.

"Hingga saat ini, TNI dan relawan telah terus bersiaga dan bekerja membuka longsor yang masih tersisa yang medan jalannya ekstrem dan membutuhkan waktu yang lama," katanya.

Baca juga artikel terkait GEMPA SULBAR

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan