Menuju konten utama

6 Wilayah NTT Berpotensi Kekeringan, Waspada Krisis Air & Karhutla

Enam wilayah NTT yang terancam bencana kekeringan yaitu Kecamatan Kota Raja, Oebobo, Rote Barat Laut, Hawu Mehara, Raijua, dan Haharu.

6 Wilayah NTT Berpotensi Kekeringan, Waspada Krisis Air & Karhutla
Ilustrasi kekeringan. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/ama.

tirto.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai ancaman bencana kekeringan di enam wilayah yang tersebar di Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Wilayah-wilayah yang terancam bencana kekeringan mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari dengan peluang di atas 70 persen," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG, Rahmattulloh Adji dalam keterangan tertulis, Rabu (23/8/2022).

Rahmat mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bencana kekeringan di NTT. Enam wilayah yang terancam kekeringan yaitu Kecamatan Kota Raja dan Kecamatan Oebobo di Kota Kupang; Kecamatan Rote Barat Laut di Kabupaten Rote Ndao; Kecamatan Hawu Mehara dan Kecamatan Raijua di Kabupaten Sabu Raijua; dan Kecamatan Haharu di Kabupaten Sumba Timur.

"Keenam wilayah tersebut berstatus awas kekeringan sehingga perlu diwaspadai masyarakat setempat terhadap berbagai dampak yang ditimbulkan," katanya.

Rahmat mengimbau masyarakat mewaspadai dampak bencana kekeringan pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, berkurangnya ketersediaan air tanah sehingga dapat menyebabkan kelangkaan atau krisis air, serta meningkatnya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dia menyarankan para petani agar menanam tanaman yang tidak membutuhkan banyak air sehingga tidak menimbulkan gagal panen.

Masyarakat juga perlu menghindari aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Kobaran api bisa meluas dengan cepat saat musim kemarau.

"Upaya antisipasi perlu dilakukan dengan tepat untuk dapat meminimalisir dampak kerugian akibat bencana kekeringan," kata Rahmat.

Baca juga artikel terkait KEKERINGAN DI NTT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan