Menuju konten utama

6 Tips Menghemat Biaya Pernikahan, Apa Saja?

Berikut ada 6 tips yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya pernikahan, mulai dari tetapkan anggaran hingga menikah di hari kerja.

6 Tips Menghemat Biaya Pernikahan, Apa Saja?
Ilustrasi pasangan menabung. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Melangsungkan pernikahan memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Pernikahan dengan pesta resepsi bisa memakan biaya mulai dari belasan juta hingga ratusan juta.

Pernikahan sendiri adalah momen yang paling diimpikan calon pengantin. Setiap pasangan tentu memiliki ekspektasi acara pernikahan sempurna dalam hidupnya.

Namun, memiliki pernikahan yang sempurna bukan berarti harus menghabiskan biaya yang besar. Kabar baiknya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan pasangan untuk menghemat biaya pernikahan.

Cara ini bisa dilakukan bagi pasangan yang ingin mengalokasikan dananya pada hal lain seperti rumah atau dana pendidikan anak.

Berikut ada 6 tips yang dapat dilakukan untuk menghemat biaya pernikahan:

1. Tetapkan anggaran yang realistis

Sebelum menentukan jumlah pengeluaran pernikahan, pastikan telah menentukan anggaran atau budget. Pastikan anggaran yang ditetapkan realistis, artinya sesuai kemampuan finansial kedua mempelai dan keluarga.

Melansir Brides, dari total anggaran tersebut alokasikan 40 - 60 persen di antaranya untuk biaya resepsi, termasuk untuk sewa gedung, katering, dan hiburan (opsional).

Sisanya dapat dialokasikan untuk gaun, make up, suvenir, dan biaya lain-lain. Selanjutnya, berpegang teguhlah pada anggaran tersebut. Hindari mengeluarkan lebih banyak dana dari pada yang sudah dianggarkan.

2. Kurangi jumlah tamu yang diundang

Selain menawarkan suasana pernikahan yang lebih intim, menikah dengan sedikit tamu juga bisa menghemat biaya pernikahan.

Pernikahan dengan tamu yang lebih sedikit sama dengan mengurangi biaya suvenir, dan katering.

Selain itu, menikah dengan sedikit tamu juga bisa mengurangi kemungkinan sewa gedung berkapasitas besar, sehingga lebih murah.

Oleh karena itu, tentukan dengan pasti daftar para tamu yang perlu hadir di pesta pernikahan. Penentuan daftar tamu bisa dibagi rata dari pihak laki-laki dan perempuan.

3. Daur ulang gaun pengantin orang tua

Faktanya harga gaun pengantin jika beli baru sangat mahal. Tipsnya, calon pengantin bisa meminjam gaun pernikahan lama milik orang tua.

Jika memungkinkan pengantin bisa mengenakan ulang gaun pengantin tersebut dengan sedikit modifikasi agar lebih modern atau sesuai di tubuh.

Alternatif lain jika ternyata orang tua tidak menyimpan gaun pengantin adalah dengan menyewa gaun. Hal ini karena gaun sewaan memiliki harga yang jauh lebih murah dibanding membeli baru.

4. Manfaatkan teknologi undangan virtual

Calon pengantin bisa menghemat biaya pernikahan dengan memangkas dana untuk undangan. Ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi undangan virtual.

Alih-alih mencetak dan mengirim undangan satu per satu lewat pos, calon pengantin bisa mengirim undangan langsung melalui e-mail atau aplikasi messenger.

Selain hemat dari segi dana, undangan virtual ini juga praktis dan efisien.

5. Lakukan pesta pernikahan di hari kerja

Sudah menjadi rahasia umum jika harga sewa gedung pernikahan di akhir pekan memiliki harga yang lebih mahal dibanding saat hari kerja.

Jika memungkinkan, pasangan bisa mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pesta di hari kerja untuk menghemat biaya sewa tempat pernikahan.

Namun, menyelenggarakan pesta pernikahan di hari kerja bisa jadi menyulitkan dari sisi tamu. Alternatif lain, pengantin bisa memilih menikah di hari kerja saat sore atau malam hari di luar jam kerja.

6. Pertimbangkan menikah di KUA

Bagi pasangan yang tidak ingin repot-repot dan mengeluarkan biaya besar untuk resepsi, bisa melaksanakan pernikahan di Kantor Urusan Agama (KUA).

Pernikahan di KUA belakangan ini menjadi tren karena praktis dan hemat. Melansir laman Kementerian Agama (Kemenag) biaya yang harus dikeluarkan untuk menikah di KUA adalah Rp0 alias gratis selama dilakukan di hari kerja dan jam kerja.

Pasangan pengantin hanya perlu mengeluarkan biaya untuk mengurus berkas administrasi dan maskawin untuk menikah di KUA.

Cara Menentukan Anggaran Biaya Pernikahan

Anggaran biaya pernikahan bisa ditentukan dengan pembagian yang tepat. Dikutip dari situs Siap Nikah milik BKKBN, berikut cara menentukan anggaran biaya sesuai dengan kebutuhan umum pernikahan:

1. 60 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk keperluan utama yaitu resepsi pernikahan yang mencakup sewa tempat, makanan, dekorasi, dan dana darurat.

2. 10 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk membeli atau menyewa busana pengantin.

3. 10 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk menyewa jasa fotografer atau videografer untuk dokumentasi.

4. 10 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk menghadirkan hiburan bagi tamu undangan, tetapi anggaran ini bisa dihilangkan jika kiranya tidak terlalu dibutuhkan.

5. 3 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk undangan dan suvenir.

6. 2 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk akad nikah atau upacara pernikahan.

7. 2 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk cincin kawin dan mahar. Jika dana untuk hiburan ternyata tidak dipakai, pengantin bisa menambahkannya ke pos ini.

8. 3 persen dari biaya pernikahan bisa dialokasikan untuk kebutuhan transportasi dan biaya tak terduga atau kebutuhan mendesak lainnya.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora