tirto.id - Kapal Sewol adalah sebuah kapal feri Korea Selatan yang tenggelam di 1,5 kilometer dari Pulau Donggeocha, Jindo, pada tahun 2014. Film tentang kapal Sewol terinspirasi dari tragedi tersebut.
Kapal feri tersebut mengangkut ratusan penumpang yang sebagian besar adalah siswa-siswi sekolah menengah dari Ansan. Mereka sedang berdarmawisata dari Incheon menuju Jeju.
Tenggelamnya Kapal Feri Sewol merupakan salah satu tragedi maritim terbesar di Korea Selatan. Kapal yang karam pada 16 April 2014 ini mengangkut setidaknya 350 orang.
Sejumlah 179 orang selamat, sementara sisanya tewas dan hilang. Menurut laporan BBC, ada dua indikasi karamnya kapal yang sedang dalam perjalanan antara Incheon menuju daerah selatan Jeju.
Penyebab Kapal Sewol Tenggelam
Ada dugaan, proses belok yang terlalu tajam menjadi penyebab kapal tenggelam. Ada pula asumsi, penyebab tenggelamnya kapal karena bertabrakan dengan batu.
Akibat tragedi itu, kapten kapal Lee Joon-seok dan beberapa awak kapal lainnya menjalani interogasi dari kepolisian setempat. Diduga kru kapal lalai dan melakukan pelanggaran hukum maritim lainnya.
Salah satu kelalaian Lee Joon-seok pada penanganan pertama setelah tragedi terjadi. Saat itu, dia meminta para penumpang untuk tetap berada dalam kapal saat kapal sudah dalam keadaan miring.
"Arusnya sangat kuat, suhu air laut dingin, dan saya pikir jika orang meninggalkan feri tanpa persiapan yang tepat, jika mereka tidak mengenakan jaket pelampung, dan bahkan jika mengenakannya, mereka akan hanyut dan menghadapi banyak kesulitan lainnya," kata Lee Joon-seok.
Proses terbaliknya kapal sampai tenggelam memakan waktu dua jam. Kala itu regu penyelamat belum sampai di lokasi.
6 Film Tragedi Kapal Sewol
Sineas kemudian membuat film yang terinspirasi dari peristiwa tenggelamnya Kapal Feri Sewol. Belum terlambat jika Anda ingin menontonnya.
1. Birthday
Sutradara/penulis naskah: Lee Jong-Eon. Tahun rilis: 2019.
Jung-Il (Sol Kyung-Gu) dan Soon-Nam (Jeon Do-Yeon) merupakan pasangan suami-istri. Mereka menjalani hidup yang sedih sejak anak mereka meninggal dalam kecelakaan Kapal Feri Sewol.
Jung-Il selalu merasa bersalah karena tidak bersama keluarganya ketika sang anak meninggal. Sementara itu, Soon-Nam sangat merindukan anaknya. Dalam keseharian, dia menghidupi keluarganya dengan bekerja di toko kelontong.
2. Criminal Conspiracy
Sutradara: Choi Seung-Ho. Penulis naskah: Jung Jae-Hong. Tahun rilis: 2017.
Pada 2008, pemerintahan Presiden Lee Myung-Bak mendapat tekanan buruk terkait masalah impor daging sapi. Kemudian pemerintahan mulai mengendalikan media, khususnya jaringan televisi KBS dan MBC.
Jaringan tersebut membuat laporan palsu tentang bencana Kapal Feri Sewol dan mencoba menyembunyikan kebenaran di balik skandal Choi Soon-Sil pada tahun 2016. Film ini mencoba mengungkap pelaku utama dan kaki tangan yang merusak KBS dan MBC pada masa lalu.
3. Intention
Sutradara/penulis naskah: Kim Ji-Young. Tahun rilis: 2018.
Film ini merupakan dokumenter panjang sekitar 100 menit soal pemaparan investigasi tragedi Kapal Feri Sewol selama empat tahun berdasarkan fakta, analisis ilmiah, dan data.
4. In the Absence
Sutradara: Seung-jun Yi. Tahun rilis: 2018.
Ini merupakan film dokumenter pendek tentang tenggelamnya Kapal Feri Sewol. Film menekankan pada ketidakmampuan para awak kapal untuk menangani kecelakaan, sampai berakibat pada kematian banyak orang.
5. After Spring
Sutradara/penulis naskah: Jang Jun-Yeop, Jin Chung-Ha, dan Jeon Shin-Hwan. Tahun rilis: 2018.
Film ini menceritakan tentang orang yang terdampak tragedi tenggelamnya kapal Sewol, baik yang selamat atau pihak keluarga korban.
Penonton akan mengikuti kisah Shin-Ae (Jeon Mi-Sun) yang cemas menunggu putrinya Hyang (Kim Hye-Jun), Sang-Won (Yoo Jae-Myung) yang bisa bertahan hidup sendirian, dan seorang pria (Jun Suk-Ho) yang merindukan istrinya.
6. Eyelids
Sutradara/penulis naskah: O Muel. Tahun rilis: 2018.
Pulau Mireuk merupakan perhentian terakhir bagi orang mati di dunia. Setelah pulau tersebut, mereka akan melanjutkan perjalanan ke alam lain.
Dalam pulau tersebut tinggal seorang lelaki tua. Dia membuat kue beras untuk orang-orang yang telah mati. Suatu hari, seorang guru muda dan dua siswa datang ke Pulau Mireuk. Si kakek kelak akan tahu penyebab kematian “pendatang baru” pulau tersebut.
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Penyelaras: Ibnu Azis
