Menuju konten utama

5 Rekomendasi Lokasi Libur Akhir Tahun, Banyuwangi hingga Sumba

Rekomendasi lokasi liburan akhir tahun, mulai dari Banyuwangi hingga Sumba.

5 Rekomendasi Lokasi Libur Akhir Tahun, Banyuwangi hingga Sumba
Ilustrasi Bukit Sumba. foto/IStockphoto

tirto.id - Menjelang akhir tahun, banyak yang merencanakan pergi berlibur bersama teman, saudara, atau pasangannya.

Berlibur adalah salah satu cara terbaik untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari.

Mengutip laman WebMd, traveling atau berlibur telah dikaitkan dengan pengurangan stres dan dapat meringankan gejala kecemasan dan depresi. Sementara itu, menukil Forbes, traveling disebut sebagai penghilang stres yang hebat.

"Stres pekerjaan dan tuntutan sehari-hari dapat mengalihkan perhatian kita dari apa yang menurut kita benar-benar bermakna dan menarik," kata Dr. Tamara McClintock Greenberg, psikolog klinis yang berbasis di San Francisco dan penulis Perspektif Psikodinamik tentang Penuaan dan Penyakit.

Oleh karena itu, beristirahat dari kesibukan sehari-hari sangat penting agar pikiran Anda rileks, mengisi ulang, dan meremajakan.

Berikut ini 5 rekomendasi destinasi wisata di Indonesia, yang bisa dijadikan referensi berlibur di akhir tahun, yang dikutip dari Antara News.

Rekomendasi Lokasi Libur Akhir Tahun

1. Pantai Pulau Merah, Banyuwangi

Pantai Pulau Merah

Pantai Pulau Merah Banyuwangi. foto/Istockphoto

Di sini, Anda bisa menikmati pemandangan laut lepas yang cantik dan memesona. Salah satu daya tariknya adalah panorama matahari terbenam berwarna merah. Pulau Merah sendiri memiliki lanskap tanah berwarna merah bata dan terletak sekitar 50–100 meter dekat bibir pantai.

Sebagai informasi tambahan, bulan Desember-Januari termasuk waktu terbaik bagi wisatawan untuk melihat matahari terbenam berwarna merah di Pantai Pulau Merah. Selain itu, Anda bisa berselancar di pantai ini dan camping di area yang telah disediakan oleh pihak pengelola.

Untuk menuju Pantai Pulau Merah, Anda harus menempuh perjalanan darat sekitar 67 kilometer atau 90 menit dari Kota Banyuwangi. Akses jalan menuju kawasan ini nyaman dan telah dilengkapi berbagai petunjuk arah yang jelas untuk memudahkan perjalanan.

Jika ingin ke Banyuwangi, ada baiknya menggunakan kereta api. Dari Jakarta, Anda bisa naik berbagai rangkaian kereta api ke Surabaya, lalu melanjutkan perjalanan dengan memilih rangkaian kereta menuju Banyuwangi dengan tujuan Stasiun Banyuwangi Baru.

2. Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur

Wae Rebo NTT

Wae Rebo NTT. foto/IStockphoto

Desa yang terletak di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini kerap kali disebut "Negeri di Atas Awan dari Timur Indonesia". Pemandangan alam di sekitar Wae Rebo sangat asri dengan udara yang begitu sejuk dan segar. Setiap pagi dan sore, desa ini diselimuti kabut yang membuat pemandangan desa menjadi luar biasa.

Di sini, Anda bisa melihat kumpulan rumah khas berbentuk kerucut yang disebut Mbaru Niang. Anda dan wisatawan lain yang berkunjung ke sini bisa menginap secara komunal di rumah khas tersebut.

Jika berangkat dari Jakarta, Anda bisa terlebih dulu pesan tiket pesawat Jakarta-Labuan Bajo.

Anda bisa menuju Desa Wae Rebo dari Labuan Bajo dengan menyewa motor atau mobil. Rute perjalanan yang ditempuh, yakni Labuan Bajo–Ruteng–Denge dengan durasi perjalanan sekitar 5–11 jam tergantung pada jenis transportasi dan rute yang dipilih.

3. Kawah Putih Tinggi Raja, Simalungun

kawah putih Tinggi Raja

Kawasan objek wisata kawah putih Tinggi Raja, Kecamatan Silou Kahean, Kabupaten Simalungun. (Foto Antara Sumut/ist)

Jika Anda ingin liburan ke Medan, pergilah ke Kawah Putih Tinggi Raja yang terletak di Dolok Marawa, Silau Kahean, Kabupaten Simalungun.

Kawasan ini menawarkan kombinasi indah antara bukit kapur berwarna putih dengan danau berwarna biru kehijauan.

Air danaunya berasal dari sumber mata air panas yang ada di sekitar bukit tersebut. Kawah Putih Tinggi Raja menghadirkan ketenangan berkat nuansanya yang sangat alami dan udaranya yang segar. Seperti surga tersembunyi, kawah yang berada di dalam hutan pohon ini sekaligus menjadi bentuk keaslian sejarah dan kemurnian alam selama ratusan tahun.

Ada tiga rute yang biasa dilalui pengunjung untuk sampai ke area ini. Pertama, rute Medan–Lubuk Pakam–Galang–Banun Purba–Dolok Tinggi Raja. Kedua, rute Medan–Lubuk Pakam–Galang–Dolok Tinggi Raja. Ketiga, rute Masihul–Nagori Dolok–Dolok Tinggi Raja.

4. Bukit Tanarara, Sumba Timur

Ilustrasi Bukit Sumba

Ilustrasi Bukit Sumba. foto/IStockphoto

Pernah menonton film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak? Jika ya, Anda pasti tahu betul betapa indahnya latar tempat syuting film ini.

Lokasi utama film tersebut berada di Bukit Tanarara. Anda akan disuguhkan dengan hamparan savana yang sangat luas dan bisa berubah warna sesuai perubahan musim.

Anda bisa duduk sejenak di suatu titik dan saksikanlah perpaduan bukit-bukit yang membentuk pola kesatuan yang sangat indah. Karena letaknya juga di ketinggian, Anda bisa menikmati proses matahari terbit dan terbenam.

Lokasinya yang tidak begitu ramai, cocok bagi Anda yang ingin menenangkan diri dengan pengalaman yang sangat berbeda. Jarak bukit ini dari Kabupaten Sumba Timur sekitar 19 kilometer. Perjalanan Anda tidak akan membosankan karena melewati hamparan savana yang indah dan sesekali bertemu dengan gerombolan hewan yang sedang menyeberangi jalan.

Untuk mengakses Sumba Timur, hingga kini belum ada penerbangan langsung. Apabila berangkat dari Jakarta, Anda bisa pesan tiket pesawat Jakarta-Kupang. Setelah itu, Anda harus memesan penerbangan lanjutan Kupang-Waingapu.

5. Desa Pinggan, Kintamani

Desa Pinggan

Desa Pinggan Kintamani. foto/IStockphoto

Jika bosan berkunjung ke destinasi pantai mainstream di Bali, Anda bisa menuju ke Kintamani. Di sana, terdapat sebuah desa yang menawarkan tempat terbaik untuk menikmati suasana Bali dari sudut pandang berbeda, yakni Desa Pinggan.

Letaknya yang berada di ketinggian menghadirkan pemandangan desa berkabut dengan latar pegunungan yang memesona.

Bagi Anda penggemar fotografi dan ingin berburu matahari terbit, Desa Pinggan menyajikan pemandangan matahari terbit terbaik. Datanglah sekitar pukul 05.30 WITA, karena biasanya momen terbitnya matahari indah ini muncul mulai pukul 06.00 WITA.

Keindahan momen semakin ciamik berkat sajian permadani kabut pegunungan. Jika Anda melihat ke bawah, akan tampak area persawahan yang begitu asri meski berbalut kabut.

Oleh karena itu, pastikan Anda memakai baju atau jaket tebal karena suhu di desa ini cukup dingin, yakni sekitar 16–18 derajat celcius. Waktu tempuh dari Denpasar ke Desa Pinggan sekitar 2 jam 15 menit berkendara.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Yandri Daniel Damaledo

Penulis: Yandri Daniel Damaledo
Editor: Iswara N Raditya