Menuju konten utama

5 Mitos Investasi yang Kerap Dipercaya Banyak Orang

Banyak orang takut berinvestasi, bahkan ada yang mundur karena percaya mitos investasi.

5 Mitos Investasi yang Kerap Dipercaya Banyak Orang
Pekerja berdiri dengan latar belakang apartemen di Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/4/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Masih banyak orang yang belum berani memulai investasi karena berbagai alasan. Mulai dari takut kehilangan dana, investasi bodong, dan enggan membayangkan kerumitan investasi. Ada kebohongan tentang investasi yang dipercaya oleh sebagian besar orang. Itu sebabnya banyak orang takut berinvestasi, bahkan ada yang mundur karena percaya mitos tersebut.

Berikut adalah mitos investasi yang banyak dipercaya orang, seperti dilansir dari Forbes.

1. Risiko investasi

Tidak sedikit yang beranggapan kalau investasi itu berisiko. Memang benar ada risiko dalam investasi termasuk investasi saham. Mereka khawatir jika nilai saham jatuh dan merugi, padahal faktanya nilai saham cenderung meningkat jika investor menyimpannya dalam jangka panjang.

Sebagian orang juga belum memahami perbedaan antara menabung saham dan trading atau perdagangan saham, sehingga punya ketakutan saham bakal anjlog dan kehilangan banyak orang.

2. Takut kehilangan semua uang

Tidak jarang orang tidak mulai berinvestasi karena takut kehilangan semua uang mereka. Sebab ada beberapa orang yang kehilangan uang mereka lantaran berinvestasi saham. Ini terjadi pada mereka yang menginvestasikan semua uang yang dimiliki pada satu atau dua saham perusahaan tertentu.

Kedua adalah orang yang terjebak investasi bodong dan percaya dengan penawaran investasi yang tidak resmi. Nah, untuk menghindari dua hal tersebut kuncinya jangan menginvestasikan semua uang yang kamu miliki dan berhati-hati dengan penawaran manis dari orang tentang investasi yang tidak jelas asal usulnya.

3. Berinvestasi itu rumit

Siapa bilang investasi itu rumit? Ini adalah kebohongan yang sering dipercaya. Investasi itu mudah. Calon investor tidak perlu repot-repot datang ke kantor bursa untuk membuka saham. Industri investasi sekarang ini mempermudah peluang bagi siapa saja yang ingin berinvestasi melalui reksa dana, investasi saham online, dan tabungan emas. Investor hanya perlu menyetorkan dana secara berkala ke rekening investasi yang dimiliki. Jadi, investasi itu mudah.

4. Membutuhkan banyak waktu

Banyak orang beranggapan investasi membutuhkan banyak waktu, karena harus melihat perkembangan harga saham. Ini adalah pemahaman yang keliru. Bedakan antara berinvestasi dengan trading atau perdagangan saham. Anda hanya perlu sekali waktu untuk melihatnya, bahkan bisa juga tidak memantaunya sama sekali.

5. Butuh banyak modal untuk investasi

Sebagian besar orang mengira butuh banyak modal untuk mulai investasi. Ini adalah kebohongan investasi terbesar. Ada platform investasi yang membutuhkan modal kecil. Hanya membutuhkan modal Rp100 ribu untuk membuka rekening saham.

Sekarang ini banyak seminar saham yang sekaligus menawarkan pembukaan rekening saham dengan modal kecil. Selain itu, hanya dibutuhkan uang Rp50 ribu untuk membuka tabungan emas di pegadaian. Jadi siapa bilang investasi itu butuh modal besar?

Investasi adalah pilihan untuk menabung selain menggunakan jasa perbankan. Namun perlu dipahami, investasi dilakukan dalam jangka panjang antara 3 sampai 10 tahun ke depan. Jadi jangan berharap mendapatkan keuntungan dalam waktu cepat dengan berinvestasi, kendati hal tersebut mungkin saja terjadi.

Baca juga artikel terkait INVESTASI atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Bisnis
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra