Menuju konten utama
Televisi Digital

5 Keuntungan yang Diperoleh jika Beralih ke TV Digital

Berikut ini 5 keuntungan yang bisa anda dapatkan jika beralih ke penggunaan TV digital.

5 Keuntungan yang Diperoleh jika Beralih ke TV Digital
Ilustrasi Menonton TV. foto/istockphoto

tirto.id - Pemerintah melalui Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2021 secara resmi menghentikan siaran televisi analog dan beralih ke televisi digital. Perpindahan medium tersebut sejauh ini sudah dilakukan di 12 provinsi. Lantas, apa saja keuntungan yang akan diperoleh jika beralih ke TV digital?

Peralihan medium tersebut tidak serumit seperti yang dibayangkan. Sederhananya, migrasi televisi digital hanya mentransmisikan penggunaan sinyal.

Selama hampir 60 tahun kita menonton TV tabung dengan siaran yang dipengaruhi oleh sinyal analog. Hal itu membuat kualitas gambar juga banyak terpengaruh oleh cuaca, baik itu angin ataupun hujan.

Kini, dengan perkembangan teknologi, tayangan televisi menawarkan opsi lain yakni penggunaan sinyal yang secara sederhana mirip dengan internet.

Proses peralihan dari TV analog ke TV digital tidaklah sulit. Kita tidak perlu membeli TV baru, atau bahkan merombak susunan kelistrikan rumah.

Siaran televisi digital dapat diperoleh dengan menggunakan perangkat televisi yang sudah ada di rumah. Yang dibutuhkan hanya alat tambahan bernama Set Top Box (STB). Alat ini dipakai untuk mengubah bentuk sinyal, dari pemancar sinyal analog ke frekuensi sinyal digital berupa bit-bit data.

Migrasi televisi digital ini sama sekali tidak merugikan, tetapi justru mendatangkan banyak keuntungan. Lalu, apa saja keuntungan-keuntungan tersebut?

1. Kualitas Tayangan Lebih Jernih

Sebagian dari kita tentu pernah mengalami kejadian menjengkelkan saat sedang bersantai menonton televisi di rumah. Misalnya, ketika asyik menikmati acara sinetron di televisi.

Saat adegan penting terjadi, tiba-tiba layar buram. Yang tampak hanya titik-titik hitam, seperti gerombolan semut yang berebut makanan. Tak ada yang bisa dilakukan sebab hujan memang sedang lebat-lebatnya di luar rumah.

Kendala itulah yang tidak akan ditemukan jika kita menggunakan TV digital. Hal itu karena sinyal yang ditangkap, sama sekali tidak dipengaruhi oleh cuaca.

2. Tontonan yang Semakin Beragam

Di Indonesia, sudah banyak tersebar kanal-kanal televisi online yang tersedia di berbagai platform. Kanal-kanal tersebut menawarkan berbagai program acara, mulai dari olahraga, gelar wicara (talk show), hingga serial sinema.

Nah, digitalisasi penyiaran televisi memungkinkan kanal-kanal tersebut masuk ke dalam daftar kanal yang sebelumnya ada di TV digital. Jika itu terjadi, tontonan yang bisa kita nikmati pun semakin beragam.

Keberagaman itu juga akan memudahkan para ibu yang ingin memberikan tontonan layak bagi anak-anaknya. Artinya, para orang tua tidak perlu lagi menyediakan kuota internet khusus agar anak menonton hiburan lewat platform daring, Youtube Kids misalnya.

3. Digitalisasi Penyiaran Televisi Memicu Industri Kreatif

Setali tiga uang, dampak keberagaman kanal yang ada di TV digital juga bakal berimbas pada industri kreatif. Industri-industri kecil di bidang penyiaran punya peluang besar untuk masuk dan mendaftar sebagai salah satu kanal di TV digital.

Hal serupa sudah terjadi di era internet. Di Youtube misalnya, ada banyak kanal yang berfokus pada segmen tertentu. Semua video yang ditayangkan punya kesempatan sama dalam memperoleh sponsor atau pengiklan, tergantung konsistensi dan kreatifitas tayangan.

4. Layanan yang Lebih Modern dan Interaktif

Sistem transmisi TV analog cenderung lambat. Untuk satu kanal transmisi dibutuhkan satu pemancar. Hal inilah yang membuat jumlah kanal yang ditangkap oleh TV digital cenderung terbatas.

Namun, jika kita menggunakan televisi digital, kendala semacam itu tidak akan ada. Anda tidak bakal merasa jenuh melihat tontonan setiap hari yang itu-itu saja. Penyiaran televisi digital menggunakan sinyal digital dengan teknologi multipleksing (mux) yang lebih canggih sehingga dapat memancarkan 6-8 kanal sekaligus.

Tidak hanya itu, televisi digital juga memungkinkan kita untuk menjadi penonton yang aktif. Dalam sistem TV digital, terdapat layanan interaktif. Salah satu contohnya adalah kita bisa memberi rating secara langsung terhadap tayangan yang sedang ditonton.

5. Tidak Butuh Biaya Besar

Peralihan dari televisi analog ke televisi digital sama sekali tidak bertujuan untuk menyulitkan kita sebagai penonton setia televisi. Transmisi ini justru dilakukan demi kenyamanan bersama, sekaligus sebagai bentuk adaptasi dari sistem yang sudah kuno ke sistem penyiaran modern.

Siaran TV digital sebenarnya tidak berbeda jauh dengan TV analog. Keduanya tidak memerlukan internet, pulsa, ataupun membayar biaya langganan setiap bulannya.

Sebagaimana dijelaskan di awal, yang dibutuhkan untuk mengalihkan fungsi TV analog menjadi TV digital adalah STB. Alat itu berguna untuk mengubah sinyal, dari pemancar analog ke digital.

Harga rata-rata alat ini juga cukup terjangkau. Di platform jual-beli daring, STB dibanderol mulai Rp100-400 ribu.

Namun, masyarakat tidak perlu khawatir. Pemerintah melalui kebijakan Kominfo memberikan subsidi berupa 6,7 juta keping perangkat STB, yang akan dibagikan gratis kepada keluarga tidak mampu.

Baca juga artikel terkait TV DIGITAL atau tulisan lainnya dari Muhammad Fadli Nasrudin Alkof

tirto.id - Teknologi
Penulis: Muhammad Fadli Nasrudin Alkof
Editor: Addi M Idhom