Menuju konten utama

5 Jenis Makanan yang Dapat Menyebabkan Jerawat

Banyak faktor yang berkontribusi pada munculnya jerawat, termasuk produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat, peradangan hingga makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

ilustrasi wanita dengan masalah wajah jerawat. [foto/shutterstock]

tirto.id - Jerawat adalah kondisi kulit yang umum terjadi pada siapa saja, baik pria maupun perempuan. Banyak faktor yang berkontribusi pada munculnya jerawat, termasuk produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat, peradangan hingga makanan yang kita konsumsi sehari-hari.

Namun, hubungan antara diet dan jerawat telah menjadi kontroversi, tetapi penelitian terbaru menunjukkan bahwa diet dapat memainkan peran penting dalam perkembangan jerawat. Berikut beberapa makanan yang mungkin bisa Anda hindari atau kurangi untuk meminimalisir timbulnya jerawat pada kulit Anda,

1. Gandum Halus dan Gula

Orang dengan jerawat cenderung mengonsumsi lebih banyak karbohidrat olahan serta gula berlebih daripada orang dengan sedikit atau tanpa jerawat.

Makanan yang kaya karbohidrat olahan serta minuman tinggi gula meliputi:

- Roti, kerupuk, sereal atau makanan penutup yang dibuat dengan tepung putih

- Pasta dibuat dengan tepung putih

- Nasi putih dan mie beras

- Soda dan minuman manis lainnya

- Pemanis seperti gula tebu, sirup maple, madu dengan campuran pemanis

Seperti dilansir laman Healthline satu studi menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi gula tambahan memiliki risiko 30 persen lebih besar terkena jerawat, sementara mereka yang secara teratur makan kue dan kue memiliki risiko 20 persen lebih besar.

Peningkatan risiko ini dapat dijelaskan oleh efek karbohidrat olahan terhadap kadar gula darah dan insulin.

Karbohidrat olahan diserap dengan cepat ke dalam aliran darah, yang dengan cepat meningkatkan kadar gula darah. Ketika gula darah naik, kadar insulin juga naik untuk membantu memindahkan gula darah keluar dari aliran darah dan masuk ke dalam sel Anda.

Namun, kadar insulin yang tinggi tidak baik untuk mereka yang berjerawat.

Insulin membuat hormon androgen lebih aktif dan meningkatkan faktor pertumbuhan seperti insulin 1 (IGF-1). Ini berkontribusi pada perkembangan jerawat dengan membuat sel-sel kulit tumbuh lebih cepat dan dengan meningkatkan produksi sebum.

Di sisi lain, diet rendah glikemik, yang tidak secara dramatis meningkatkan kadar gula darah atau insulin, dikaitkan dengan berkurangnya tingkat keparahan jerawat.

2. Produk Susu

Banyak penelitian telah menemukan hubungan antara produk susu dan tingkat keparahan jerawat pada remaja.

Dua penelitian juga menemukan bahwa orang dewasa muda yang secara teratur mengonsumsi susu atau es krim empat kali lebih mungkin menderita jerawat.

Namun, studi yang dilakukan sejauh ini belum berkualitas tinggi. Penelitian sampai saat ini difokuskan terutama pada remaja dan dewasa muda dan hanya menunjukkan korelasi antara susu dan jerawat, bukan hubungan sebab akibat.

Belum jelas bagaimana susu dapat berkontribusi pada pembentukan jerawat, tetapi ada beberapa teori yang diajukan.

Susu diketahui meningkatkan kadar insulin, terlepas dari pengaruhnya terhadap gula darah, yang dapat memperburuk keparahan jerawat.

Susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk menghasilkan lebih banyak IGF-1, yang telah dikaitkan dengan pengembangan jerawat.

Meskipun ada spekulasi tentang mengapa minum susu dapat memperburuk jerawat, tidak jelas apakah susu memainkan peran langsung. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah ada jumlah atau jenis susu tertentu yang dapat memperburuk jerawat.

3. Makanan Cepat Saji

Jerawat sangat terkait dengan makan makanan cepat saji yang kaya kalori, lemak, dan karbohidrat olahan.

Makanan cepat saji, seperti burger, nugget, hot dog, kentang goreng, soda, dan milkshake, adalah makanan andalan yang dapat meningkatkan risiko jerawat.

Satu studi terhadap lebih dari 5.000 remaja dan dewasa muda Cina menemukan bahwa diet tinggi lemak dikaitkan dengan peningkatan risiko 43 persen timbulnya jerawat. Makan makanan cepat saji secara teratur meningkatkan risiko sebesar 17 persen.

Sebuah studi terpisah terhadap 2.300 pria Turki menemukan bahwa sering makan burger atau sosis dikaitkan dengan peningkatan 24 persen risiko terkena jerawat.

Tidak jelas mengapa makan makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko mengembangkan jerawat, tetapi beberapa peneliti mengusulkan bahwa itu dapat mempengaruhi ekspresi gen dan mengubah kadar hormon dengan cara yang mempromosikan pengembangan jerawat.

Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagian besar penelitian tentang makanan cepat saji dan jerawat telah menggunakan data yang dilaporkan sendiri. Jenis penelitian ini hanya menunjukkan pola kebiasaan diet dan risiko jerawat dan tidak membuktikan bahwa makanan cepat saji menyebabkan jerawat. Karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian.

4. Makanan Kaya Lemak Omega-6

Diet yang mengandung sejumlah besar asam lemak omega-6, telah dikaitkan dengan peningkatan tingkat peradangan dan jerawat.

Ini mungkin karena diet ini mengandung jagung dan minyak kedelai, yang kaya akan lemak omega-6, dan beberapa makanan yang mengandung lemak omega-3, seperti ikan dan kacang walnut.

Ketidakseimbangan asam lemak omega-6 dan omega-3 ini mendorong tubuh ke kondisi peradangan, yang dapat memperburuk keparahan jerawat.

Sebaliknya, suplemen dengan asam lemak omega-3 dapat mengurangi tingkat peradangan dan telah terbukti mengurangi keparahan jerawat.

Sementara hubungan antara asam lemak omega-6 dan jerawat menjanjikan, belum ada penelitian terkontrol secara acak tentang topik ini, dan diperlukan lebih banyak penelitian.

5. Cokelat

Coklat telah dicurigai sebagai pemicu jerawat sejak tahun 1920-an, tetapi sejauh ini, belum ada konsensus yang dicapai.

Beberapa survei informal mengaitkan makan cokelat dengan peningkatan risiko timbulnya jerawat, tetapi ini tidak cukup untuk membuktikan bahwa cokelat menyebabkan jerawat.

Sebuah studi yang lebih baru menemukan bahwa pria berjerawat yang mengkonsumsi 25 gram cokelat hitam 99 persen setiap hari mengalami peningkatan jumlah lesi jerawat setelah dua minggu.

Studi lain menemukan bahwa laki-laki yang diberi kapsul bubuk kakao 100 persen setiap hari memiliki lesi jerawat yang lebih banyak setelah satu minggu dibandingkan dengan mereka yang diberi placebo.

Sebenarnya mengapa cokelat dapat meningkatkan jerawat tidak jelas, meskipun satu penelitian menemukan bahwa makan cokelat meningkatkan reaktivitas sistem kekebalan terhadap bakteri penyebab jerawat, yang dapat membantu menjelaskan temuan ini.

Sementara penelitian terbaru mendukung hubungan antara konsumsi cokelat dan jerawat, masih belum jelas apakah cokelat benar-benar menyebabkan jerawat.

Baca juga artikel terkait MAKANAN PENYEBAB JERAWAT atau tulisan lainnya dari Nur Hidayah Perwitasari

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Nur Hidayah Perwitasari
Editor: Yulaika Ramadhani