Menuju konten utama
Dampak Pandemi Corona

4.116 Kamar Hotel di Jakarta Siap Diubah Jadi Ruang Isolasi OTG

PHRI menyebut sudah ada 4.116 kamar dari 31 hotel bintang 2 dan 3 di DKI Jakarta yang akan dialihfungsikan untuk pasien OTG COVID-19.

Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

tirto.id - Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut sudah ada 4.116 kamar dari 31 hotel bintang 2 dan 3 di DKI Jakarta yang mengajukan diri untuk berubah fungsi sebagai tempat isolasi mandiri pasien COVID-19 orang tanpa gejala (OTG).

“Per hari ini [Selasa] ada 31 hotel yang mengajukan diri, jumlahnya fluktuatif. Tidak akan kami sebut sampai pemerintah fiks gunakan hotel sebagai tempat isolasi,” kata dia kepada wartawan Tirto, Selasa (23/9/2020).

Maulana menjelaskan, pemerintah meminta PHRI untuk mendata hotel mana saja yang bersedia untuk diubah fungsi sementara untuk jadi ruang isolasi OTG. Setelah pengusaha mengajukan, baru nanti Tim Satgas Covid-19 akan memeriksa tempat apakah layak menjadi ruangan isolasi mandiri pasien OTG.

"Kan ada beberapa persyaratan juga, gak asal kamar. Misalnya harus punya parkir luas parkir ambulans, memudahkan pasien ini berolahraga dan berjemur, jendela untuk sirkulasi, lobby yang luas, full wifi karena kan pasien ini gejalanya ringan ya tidak sakit terbaring jadi harus ada aktivitas. Nah, beberapa syarat ini akan diperiksa oleh tim satgas,” terang dia.

Nantinya hotel yang akan menjadi tempat isolasi pasien OTG akan disewa satu gedung oleh pemerintah. Usai melalui proses verifikasi baru kemudian karyawan hotel akan mendapatkan training dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengenai standar prosedur dari protokol pelayanan yang harus dilakukan pada pasien OTG.

"Mereka sudah punya protokol kesehatan khusus untuk hotel. Kami pun PHRI sudah keluarkan panduan minimum. Jadi basicnya mereka sudah melakukan hal itu. Namun, di sini kan ada tambahan untuk pasien, nah, yang terakhir mekanismenya nanti masalah kontrak dan komitmen pricing lah dia atur harga kan nanti pemerintah akan sewa satu gedung," jelas dia.

Ia menjelaskan, meski ada banyak pengusaha yang akhirnya mengajukan untuk mengubah kamar menjadi ruang isolasi pasien OTG. Pilihan tersebut tidak lah mudah, Maulana mengatakan pilihan tersebut dipilih karena pengusaha sudah tidak bisa lagi berjalan di tengah kosongnya okupansi selama pandemi.

"Basicnya mereka mengusulkan yang bersedia, nah, sebenarnya yang bersedia ini bukan berarti pilihan yang menarik untuk mereka ini kan pilihan yang tidak ada pilihan lagi untuk mempertahankan dan untuk menambah daya tahan dari cash flow perushaan nah jadi keputusan untuk daftar itu keputusan yang berat," terang dia.

Selain DKI Jakarta PHRI juga diminta pemerintah pusat untuk mendata kawasan lain dengan rumah sakit sudah hampir over kapasitas. Hingga saat ini ada 6 provinsi yang sudah mengajukan, sebut saja Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Papua dan Sumatera Utara. Jumlah hotel yang mengajukan diri setiap harinya bertambah, ini pun PHRI tengah menunggu update data penambahan setiap hari.

"Total hotel yang mengajukan di Jabar ada 17 hotel dengan 949 kamar, Jatim 16 hotel dengan jumlah kamar 2.160. Kemudian Sumut 6 hotel dengan total 449 kamar. Kemudian Kaltim, Jateng, Papua belum bisa saya sebut," terang dia.

Baca juga artikel terkait ISOLASI MANDIRI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Maya Saputri