Menuju konten utama

4 Tips Mempersiapkan Batita untuk Punya Adik: Beri Rasa Aman

Meskipun persaingan saudara kandung adalah wajar dan tidak terhindarkan, bersikap proaktif akan berdampak besar pada hubungan anak-anak Anda.

4 Tips Mempersiapkan Batita untuk Punya Adik: Beri Rasa Aman
Ilustrasi Bayi dan Batita. foto/istockphoto

tirto.id - Orang tua yang merencanakan untuk memiliki anak kedua harus memberikan pengertian kepada anak pertama atau calon kakak bahkan ketika adiknya belum lahir.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari rasa kaget anak pertama, terlebih jika ia masih berusia di bawah tiga tahun atau batita.

Kedatangan adik baru tentu membawa perubahan pada keluarga, dan perhatian orang tua mau tidak mau harus dibagi.

Hal tersebut sering kali membuat anak pertama merasa cemburu dan tersaingi. Oleh karena itu, penting untuk memberikan pengertian dan penjelasan kepada kakak terkait kelahiran adik baru tersebut.

Selain itu, memiliki dua anak atau lebih akan meningkatkan kecenderungan mereka untuk bertengkar akibat adanya persaingan antar saudara.

“Meskipun persaingan saudara kandung adalah wajar dan tidak terhindarkan, bersikap proaktif akan berdampak besar pada hubungan anak-anak Anda,” ujar Laurie Kramer, professor studi keluarga terapan dan direktur Ketahanan Keluarga Pusat di Universitas Illinois, Urbana-Champaign dilansir Parents.

Persaingan saudara kandung tersebut adalah kenyataan bahwa mereka harus berbagi kasih dan perhatian orang tua mereka serta ruang dan benda yang mereka mainkan.

Dengan rasa bersaing satu sama lain tersebut, mereka juga mencari tahu tempat mereka dalam keluarga dan merasa khawatir tentang perlakuan dan kontrol yang adil.

"Pada akhirnya, anak-anak Anda belajar untuk beradaptasi satu sama lain dan berbagi orang tua mereka satu sama lain," kata T. Berry Brazelton, MD, penulis Rivalry Memahami Sibling: The Brazelton Way.

Mengutip Mayo Clinic, cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan berbicara dan menjelaskan dengan cara yang sesuai dengan usianya.

Ajak juga si kakak untuk mengatur kamar untuk adik, agar ia juga merasakan kebahagiaan menunggu kehadiran adiknya.

Sementara itu, Raising Children menyarankan Anda untuk tetap mengajak kakak terlibat dalam waktu yang Anda habiskan bersama adiknya.

Biarkan pula anak pertama menyentuh adiknya, dan ajarkan bagaimana seharusnya mereka memegang adiknya yang masih bayi agar tidak kesakitan.

Lebih lanjut, berikut tips mempersiapkan batita untuk memiliki adik sebagaimana ditulis dalam Pregnancy Birth Baby:

1. Miliki rencana ke depan

Dengan berencana memiliki anak lagi, Anda dapat mencegah timbulnya perasaan “adik mengambil posisiku” dari benak anak pertama.

Jelaskan kepada mereka bahwa mereka harus lebih mandiri, bukan karena bayi yang baru lahir namun karena mereka telah tumbuh lebih besar.

Dorong anak yang lebih tua untuk bersosialisasi dan bermain dengan anak-anak lain. Hal ini akan membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk menjalin hubungan baik dengan saudara baru mereka.

2. Beri tahu anak pertama tentang kehamilan Anda

Ada baiknya untuk memberi tahu adanya bayi yang akan lahir ketika Anda sedang hamil, agar mereka bisa melihat perkembangan perut Anda.

Bantu si kakak untuk terbiasa dengan obrolan tentang kelahiran adik baru. Kenalkan mereka dengan bayi dengan mengunjungi bangsal bersalin, atau perlihatkan mereka secara langsung dengan bayi-bayi yang dapat ditemui.

3. Berkunjung ke rumah sakit

Setelah melahirkan, ajaklah si kakak untuk menjenguk ibu dan adik baru di rumah sakit. Biarkan mereka menyentuh adik barunya, dan ceritakan bagaimana keadaan mereka ketika lahir dulu.

4. Berikan anak rasa aman

Jangan biarkan kakak berpikiran bahwa posisi mereka telah terganti dengan adik baru. Jelaskan bahwa bayi memang butuh perhatian ekstra.

Namun, curahkan kasih sayang pula kepada kakak dengan terus memberikan perhatian sesuai umurnya. Anak yang lebih tua masih perlu merasa dicintai, diinginkan dan dianggap penting.

Baca juga artikel terkait PARENTING atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari