Menuju konten utama

4 Perusahaan Logistik Terancam Bangkrut karena Kargo Pesawat Mahal

"Dari anggota Asperindo melaporkan ada empat perusahaan yang mereka mengalami kebangkrutan dan mulai akan menutup operasionalnya," kata Budi. 

4 Perusahaan Logistik Terancam Bangkrut karena Kargo Pesawat Mahal
Petugas ekspedisi melayani pengiriman paket pelanggan di salah satu Kantor Cabang ekspedisi di Palembang, Rabu (30/1/2019). . ANTARA FOTO/Feny Selly/ama.

tirto.id - Empat perusahaan logistik terancam bangkrut karena kenaikan tarif kargo pesawat. Hal ini disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) Budi Paryanto.

Menurut dia, perusahaan yang terancam bangkrut itu terletak di Jakarta, Palembang dan dua perusahaan di Pekanbaru. Ia mengatakan, perusahaan tersebut tidak mampu menutupi biaya operasional yang membengkak akibat kenaikan tarif kargo pesawat terbang yang terlalu tinggi.

"Dari anggota Asperindo melaporkan ada empat perusahaan yang mereka mengalami kebangkrutan dan mulai akan menutup operasionalnya," kata dia usai menghadiri diskusi “Membangun Infrastruktur yang Tepat Sasaran” di Lobby Lounge Hotel Millenium Sirih, Kampung Bali Tanah Abang Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019).

Ia menjelaskan, meskipun perusahaan logistik yang gulung tikar ini tergolong kelas menengah ke bawah. Namun, kondisi ini menggambarkan betapa berat beban para pengusaha untuk menanggung kenaikan tarif kargo pesawat terbang.

"Harga jual naik karena fright cost naik, jadi kenaikan harga itu untuk meng-cover kenaikan Surat Muatan Udara (SMU), dampaknya customer mengurangi produksinya karena ongkos kirimnya lebih mahal dari ongkos produksinya," jelas dia.

Sejak tarif kargo pesawat naik pada akhir tahun 2018 hingga saat ini, sudah ada aduan dari 20 perusahaan logistik. Para pengusaha ini mengadu soal beratnya beban yang harus ditanggung setelah adanya kebijakan kenaikan tarif kargo oleh maskapai.

Tak hanya itu, kondisi ini juga berefek domino pada risiko pemecatan karyawan. Ia memprediksi ada ratusan karyawan dari empat perusahaan itu yang dirumahkan.

"Kalau yang melaporkan ke kita mungkin lebih dari 20 (perusahaan), melaporkan kondisinya yang sudah mulai berat. Tapi yang nyata-nyata tutup empat," jelas dia.

Baca juga artikel terkait MASKAPAI PENERBANGAN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Alexander Haryanto