Menuju konten utama

4 Perbedaan UTBK SBMPTN 2020 dengan UTBK 2019 saat Pandemi COVID-19

SBMPTN dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020 masih dilakukan di tengah pandemi COVID-19, berikut empat perbedaan UTBK 2020 dengan tahun 2019.

4 Perbedaan UTBK SBMPTN 2020 dengan UTBK 2019 saat Pandemi COVID-19
Suasana pelaksanaan UTBK di Fakultas Pertanian UNEJ. FOTO/RIlis UNEJ.

tirto.id - Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengeluarkan 4 langkah penyesuaian agar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) masih bisa dilaksanakan.

"Melindungi dan menjaga kesehatan serta keselamatan ini jadi prioritas kami. Jadi utamakan sehat dan utamakan selamat benar-benar jadi concern kami," kata Ketua Tim Pelaksana LTMPT Mohammad Nasih dalam konferensi pers, Rabu (24/6/2020).

Berikut perbedaan UTBK SBMPTN 2020 dengan UTBK 2019:

Pertama, jumlah mata ujian pada tahun ini dikurangi hanya Tes Potensi Skolastik (TPS). Nasih mengatakan, kebijakan ini diambil agar durasi ujian tidak terlalu panjang sebagaimana diketahui mata ujian TPS hanya memerlukan waktu 105 menit.

Nasih membandingkan, jika tahun-tahun sebelumnya peserta harus mengerjakan ujian Tes Kompetensi Akademik (TKA) maka durasi ujian bisa mencapai 3 jam.

Kedua, pengurangan sesi ujian. Jika sebelumnya digelar 4 sesi ujian, maka kali ini hanya digelar 2 sesi ujian yakni pukul 09.00-11.15 dan 14.00-16.15. Waktu ini dipilih agar peserta mampu mempersiapkan diri dengan baik sebelum tes dan mencegah terjadinya pertemuan antara peserta sesi pertama dengan peserta sesi kedua.

Sebagai implikasi pengurangan sesi, Nasih mengatakan, maka ujian pun digelar dalam dua gelombang. Gelombang pertama pada 5-14 Juli 2020 dan gelombang kedua pada 20-29 Juli 2020. Selain itu, LTMPT juga menyiapkan gelombang cadangan jika ada tes yang harus tertunda karena keadaan memaksa 29 Juli-2 Agustus 2020.

Nantinya, gelombang pertama akan diutamakan untuk peserta UTBK yang semula mendapat jadwal tes sesi 1 dan sesi 3.

Jika masih ada waktu tersisa pada gelombang pertama, maka bisa diisi peserta UTBK yang semula mendapat jadwal tes sesi 2 dan sesi 4 bisa. Namun jika tidak, maka peserta sesi 2 dan sesi 4 mengikuti ujian gelombang 2 pada 20-29 Juli.

Ketiga, LTMPT memberikan ruang bagi pusat UTBK untuk bekerja sama dengan SMA atau SMK di daerah untuk menyediakan tempat ujian tambahan. Hal ini dilakukan lantaran banyak pusat UTBK yang berada di kawasan zona merah dan mengantisipasi perpindahan peserta dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Dengan demikian, peserta yang berada di luar kota diharapkan bisa mengikuti ujian dari kota domisilinya.

"Peserta dari luar pronvisi atau kabupaten kota yang karena status daerahnya maupun karena ketentuan tidak mungkin hadir akan dijadwal ulang dan direlokasi ke SMA SMK mitra UTBK yang memenuhi persyaratan," kata Nasih.

Keempat, dalam pelaksanaan UTBK tahun ini LMPTN menerapkan protokol kesehatan ketat baik bagi peserta maupun penyelenggara.

Baca juga artikel terkait UTBK 2020 atau tulisan lainnya dari Mohammad Bernie

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Mohammad Bernie
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Maya Saputri