Menuju konten utama

4 Negara Beli Vaksin AstraZeneca Senilai $843 Juta untuk COVID-19

Vaksin Astrazeneca untuk obat Corona COVID-19 dibeli seharga 843 juta dolar AS oleh 4 negara Eropa.

4 Negara Beli Vaksin AstraZeneca Senilai $843 Juta untuk COVID-19
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Italia, Jerman, Belanda dan Prancis sepakat untuk membayar uang muka sejumlah 750 juta euro (843,2 juta dolar AS) untuk 300 juta dosis vaksin potensial AstraZeneca terhadap Covid-19.

Seperti dilansir dari CNBC, Selasa (16/6/2020) yang mengutip Reuters, negara-negara tersebut memiliki opsi lebih lanjut untuk membeli 100 juta dosis vaksin.

Kementerian Kesehatan Italia sendiri akan membayar 185 juta euro untuk 75 juta dosis vaksin, yang sedang dikembangkan oleh Oxford University.

Juru bicara perusahaan farmasi AstraZeneca memberikan komentarnya terkait kesepakatan tersebut.

"AstraZeneca tidak mengungkapkan informasi keuangan apa pun sehubungan dengan perjanjian itu," ujarnya.

Berita itu muncul dua hari setelah AstraZeneca mengumumkan pada Sabtu (13/6/2020) bahwa mereka telah sepakat dengan empat negara untuk memasok hingga 400 juta dosis vaksin, dengan pengiriman akan dimulai pada akhir tahun 2020.

AstraZeneca mengatakan, sedang membangun sejumlah pasokan rantai paralel di seluruh dunia dan berusaha untuk memperluas kapasitas produksi lebih lanjut.

AstraZeneca baru-baru ini menyelesaikan perjanjian serupa dengan AS dan Koalisi AS untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi dan aliansi vaksin Gavi untuk 700 juta dosis.

Mereka menambahkan bahwa AstraZeneca telah menyetujui lisensi dengan Serum Institute of India untuk penyediaan tambahan 1 milyar dosis, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Total kapasitas produksi saat ini,lanjut perusahaan itu, adalah 2 milyar dosis.

AstraZeneca menyatakan terbuka untuk berkolaborasi dengan perusahaan lain.

"Untuk memenuhi komitmennya untuk mendukung akses ke vaksin tanpa keuntungan selama pandemi," lanjut AstraZeneca.

Pihak AstraZeneca mengantisipasi bahwa biaya pembuatan vaksin akan diimbangi dengan dana dari pemerintah.

Vaksin ini sedang menjalani uji klinis fase 2/3 dengan sekitar 10.000 sukarelawan dewasa mengambil bagian dalam uji coba tahap akhir di Inggris.

AstraZeneca mengakui bahwa vaksin tersebut mungkin tidak berfungsi tetapi berkomitmen untuk mengembangkan program klinis dengan kecepatan dan meningkatkan produksi yang berisiko.

AstraZeneca juga telah menyetujui kesepakatan dengan Catalent untuk menyediakan kapasitas pengisian dan pengemasan botol di fasilitas pabriknya di Anagni, Italia, dan untuk mempersiapkan pasokan komersial skala besar dari vaksin tersebut.

Baca juga artikel terkait OBAT CORONA DI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Dewi Adhitya S. Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dewi Adhitya S. Koesno
Editor: Agung DH