Menuju konten utama

4 Cedera Olahraga yang Kerap Terjadi: Terkilir hingga Peradangan

Cedera yang umumnya terjadi saat olahraga dan cara mengatasinya.

4 Cedera Olahraga yang Kerap Terjadi: Terkilir hingga Peradangan
Pemain Arsenal, Laurent Koscielny mengalami cedera saat melwan Hull City. FOTO/Getty Images

tirto.id - Olahraga sangat baik dilakukan untuk menunjang kesehatan tubuh. Namun, olahraga juga memiliki risiko cedera sebagaimana kegiatan lainnya. Bahkan, para atlet sering memiliki motivasi yang menurun akibat cedera yang dialami.

Meski demikian, cedera dapat mengajarkan para atlet untuk tidak mengalami kesalahan dan cedera yang serupa di masa depan.

Direktur Medis untuk Holy Name Sports Medicine J. Christoper Mendler, M.D. mengatakan, secara umum orang yang mengalami cedera harus beristirahat atau menghindari aktivitas berat agar tidak semakin parah. Namun, banyak juga cedera yang dapat dirawat dengan cara tertentu sehingga atlet dapat terus melanjutkan latihan.

"Beberapa hal yang menyebabkan cedera dalam berolahraga antara lain latihan yang keras, intensitas yang besar, dan frekuensi latihan yang banyak. Namun cedera juga dipengaruhi oleh perubahan bentuk atau teknik yang diberikan dalam set tertentu karena kelelahan atau saat bergegas," ucap Mendler.

Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan di Journal of Athletic Training menemukan, cedera berlebih, yang terjadi akibat gerakan berulang dalam olahraga dan latihan, dapat terjadi setidaknya 30 persen lebih sering dibandingkan keseluruhan cedera. Lantas, apa saja jenis-jenis cedera yang kerap terjadi saat berolahraga?

Berikut ini Tirto meringkas berbagai jenis cedera yang sering terjadi saat berolahraga dilansir Mercy Health System:

1. Otot terkilir dan otot kaku

Otot terkilir dan otot tegang menjadi cedera olahraga yang paling umum terjadi. Terkilir disebabkan oleh ligamen yang memanjang atau sobek pada otot yang menopang persendian Anda seperti pergelangan kaki, lutut, atau pergelangan tangan.

Sementara itu, otot tegang terjadi ketika Anda meregangkan otot atau tendon lebih dari yang seharusnya.

Kedua kondisi tersebut menyakitkan dan dapat terjadi ketika Anda berolahraga dengan cara yang salah, atau tidak melakukan pemanasan dengan benar.

Untuk mengatasinya, Anda mungkin perlu melakukan terapi fisik. Bahkan, jika kondisinya cukup parah Anda harus melakukan pembedahan untuk memperbaiki ligamen atau tendon yang sobek.

2. Kram otot

Kram otot sering menyerang atlet yang mengalami dehidrasi atau tidak melakukan pemanasan dengan benar. Kram otot terjadi karena kontraksi otot berlebihan dan menyakitkan, dan dapat terjadi di berbagai bagian tubuh.

Untuk meringankan rasa sakit kram otot, Anda dapat meregangkan otot dengan lembut. Sementara untuk mencegahnya, Anda dapat meminum banyak air sebelum, selama, dan setelah latihan. Pastikan kadar elektrolit Anda cukup.

3. Memar

Memar dapat terjadi saat Anda melakukan olahraga kontak, yang terjadi akibat pendarahan yang terjadi di bawah kulit Anda setelah terkena langsung oleh alat yang Anda gunakan saat berolahraga. Memar dapat menyebabkan nyeri, tetapi pada dasarnya tidak memerlukan perawatan khusus.

4. Peradangan

Bursitis, fasciitis, dan tendonitis menjadi beberapa kondisi peradangan yang paling umum diderita oleh para atlet. Kondisi-kondisi tersebut pada umumnya disebabkan oleh gerakan yang berlebihan dan berulang-ulang.

Bursitis adalah peradangan pada bursa, sebuah kantung kecil yang berisi cairan yang bertindak seperti peredam kejut di sendi Anda. Fasciitis merupakan peradangan pada fasia yang menutupi otot dan tendon, sementara tendonitis merupakan peradangan tendon.

Untuk mengobati peradangan, Anda dapat mengobatinya dengan istirahat, mengompresnya dengan es untuk mengurangi pembengkakan dan rasa sakit, serta obat anti-inflamasi.

Baca juga artikel terkait CEDERA atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra