Menuju konten utama

4 BUMN Patungan Rp2 Triliun Bangun BUMN Center

Gedung-gedung tersebut dibangun dan dikembangkan, di lahan seluas 24.694 meter persegi.

4 BUMN Patungan Rp2 Triliun Bangun BUMN Center
Menteri BUMN Rini Soemarno memberikan pengarahan dalam Seminar Peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN di kantor KPK, Jakarta, Kamis (9/5/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.

tirto.id - Menteri BUMN Rini Soemarno menugaskan empat perusahaan plat merah untuk membangun gedung baru di kawasan Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat. Empat BUMN tersebut adalah, PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero, PT Danareksa (Persero), PT Telkom Indonesia (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Direktur Utama PT PP (Persero) Lukman Hidayat mengatakan, total investasi yang dibutuhkan untuk membangun gedung baru yang nantinya disebut sebagai BUMN Center tersebut mencapai Rp 2 triliun.

Prosedur kerjasama yang dilakukan antara empat BUMN ini pun berbeda beda. PT PP berperan sebagai kontraktor utama ke Danareksa dan Garuda Indonesia menggunakan skema kerjasama usaha (KSU). Sementara untuk kerjasama antara PT PP ke ke PT Telkom menggunakan skema Join Venture.

"Awal kerjasama [PP] dengan Danareksa kemudian setelah selesai, PP akan jalin kerja sama dengan Telkom Indonesia. Setelah kerjasama dengan Telkom kita awal tahun langsung kerjasama dengan Garuda Indonesia. Mudah-mudahan akhir tahun mulai Desember sudah mulai," jelas dia Kementerian BUMN, Kamis (3/10/2019).

Dalam proyek pembangunan BUMN Center ini, empat BUMN melakukan skema bisnis Kerja Sama Usaha (KSU).

Dalam penjelasannya Lukman mengatakan, Kementerian BUMN sudah mengarahkan dan membuat desain sebuah kawasan perkantoran yang terintegrasi.

Gedung-gedung tersebut dibangun dan dikembangkan, di lahan seluas 24.694 meter persegi. Rinciannya, kurang lebih 9.300 m persegi dimiliki oleh Danareksa, 11.439 meter persegi dimiliki oleh Telkom, dan 14.955 meter persegi dimiliki oleh Garuda Indonesia.

"Kementerian BUMN bersama perusahaan-perusahaan BUMN membutuhkan suatu sarana untuk berkomunikasi dengan cepat yang diwujudkan dalam bentuk fisik berupa working space yang nyaman," terang dia.

Mengenai adanya kerjasmaa pembangunan gedung baru Direktur Keuangan PT Telkom Indonesia (Persero) Harry M Zen mengatakan, meski belum lama ini Telkom sudah membangun gedung merah putih di Gatot Subroto. Namun, gedung BUMN Center perlu dibangun untuk membuat kinerja lebih efisien.

"Telkom menyambut positif inisiasi ini. Gedung paling kanan, yang paling kuno itu Gedung Telkom. Tentunya karena ini inisiatif bersama, kami harap perizinan dari Pemda dipercepat dan dipermudah," terang dia.

Hal senada disampaikan Direktur Utama PT Danareksa Arief Budiman, yang menilai konsep satu gedung BUMN akan membawa banyak manfaat.

"Secara konsep BUMN sendiri dari saya pribadi, kan fokus di jasa keuangan. Bagi kami itu enak, nantinya berbagai institusi itu ada di sana. Nomor dua, kita bisa diskusi berbagai BUMN apa yang bisa dilakukan bersama. Dengan konsep satu lokasi ini, walaupun bukan semuanya, bagus sekali, kami merasakan manfaatnya," jelas dia.

Sementara Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Ashkara berharap meski sudah ada gedung baru, akan tetapi gedung lama milik Garuda tetap dirawat.

"Gedung kita yang perlu waktu dan izin dari Pemda atau Pemprov, karena ini heritage. Kita banyak sekali anak usaha yang membutuhkan space," terang dia.

Baca juga artikel terkait BUMN atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Bisnis
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti