Menuju konten utama

300 Kg Telur Bansos Kota Depok Busuk, Wali Kota Salahkan Kantor Pos

Wali Kota Depok Mohammad Idris melemparkan tanggung jawab busuknya 300 kg telur Bansos kepada Kantor Pos Depok.

300 Kg Telur Bansos Kota Depok Busuk, Wali Kota Salahkan Kantor Pos
Wali Kota Depok Mohammad Idris. ANTARA/Feru Lantara

tirto.id - Sebanyak 300 kilogram telur ayam bantuan sosial (Bansos) dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) dalam kondisi membusuk tersimpan di Balai Rakyat Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Wali Kota Depok Mohammad Idris menganggap Kantor Pos Depok sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap masalah ini lantaran terlibat pendistribusian ke masyarakat.

"Dengan demikian Kantor Pos yang bertanggungjawab terhadap pendistribusian Bansos Provinsi Jawa Barat hingga ke penerima manfaat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan," kata Mohammad Idris dalam keterangannya, Senin (29/6/2020) dilansir dari Antara.

Menurut Idris yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok apabila ditemukan kendala dengan data penerima, maka Kantor Pos dapat juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kota Depok, Jawa Barat.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan ratusan kilogram telur itu tidak tersalurkan karena kendala waktu dan kurang validnya data yang diterima pihaknya sebagai distributor. Dia mengatakan, hal ini akan menjadi bahan evaluasi ke depan.

"Karena memang ada masanya telor ini, sementara kita pendistribusian itu ada sekitar 14 hari mungkin menunggu yang tidak mengambil, inilah sisanya yang kebetulan secara masyarakatnya tidak ada dan tidak ditemukan atau mungkin sudah meninggal dan pindah," kata Diki.

Sementara itu, Kepala Kantor Pos Depok Diki Hendrawansah menjelaskan telur ayam itu terpaksa dimusnahkan karena khawatir menimbulkan penyakit bagi masyarakat. Pemusnahan telur busuk tersebut dilakukan dengan cara dikubur.

Diki mengklaim pihaknya sudah mengikuti data yang ada, namun karena banyak alamat penerima bantuan diduga tidak akurat, sehingga banyak paket sembako yang tidak tersalurkan.

Selain telur busuk, ada juga sekitar 4.200 paket sembako yang juga belum tersalurkan dan khawatir tidak lagi layak konsumsi. Paket bansos yang masih tersisa akan diserahkan kembali ke provinsi Jabar.

"Paket sembako tersebut juga tak tersalurkan karena tidak ditemukan nama dan alamat penerima paket Bansos. Rencananya, paket-peket Bansos yang tersisa, menunggu instruksi Pemprov Jabar, kemana disalurkan," ujar Diki.

Baca juga artikel terkait BANSOS COVID-19

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Bayu Septianto