Menuju konten utama

3 Komunitas Motor Tak Sepakat Kendaraan Roda Dua Boleh Masuk Tol

Tiga komunitas motor ini sepakat mengatakan, kebijakan kendaraan roda dua boleh masuk tol hanya akan menambah angka kecelakaan. 

3 Komunitas Motor Tak Sepakat Kendaraan Roda Dua Boleh Masuk Tol
Sejumlah kendaraan melintas di jalan Tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) seksi I yang telah beroperasi di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (3/1/2019). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

tirto.id - Presiden Komunitas Yamaha Vixion Indonesia, Hamsa Rimangga mengkritik rencana kebijakan yang memperbolehkan kendaraan roda dua memakai jalan tol. Menurut dia, kebijakan tersebut tidak tepat diterapkan di Indonesia.

"Kami sih enggak setuju, selama ini kecelakaan paling banyak kecelakaan adalah pengendara motor. Gimana kalau (motor) masuk di tol? Itu sama saja membawa orang ke dalam kematian," ujar Hamsa kepada reporter Tirto, Kamis (31/1/2019).

Wacana tentang diperbolehkannya sepeda motor melintas di jalan tol disampaikan oleh Ketua DPR, Bambang Soesatyo. Pasalnya, kata Bambang, pengendara motor dan mobil sama-sama memiliki hak untuk menikmati infrastruktur pemerintah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono juga mengatakan, secara regulasi hal itu dimungkinkan. Namun, aturan itu masih dikaji oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), PUPR, dan Kementerian Perhubungan.

Kendati demikian, kata Hamsa, kendaraan roda dua juga tidak cocok untuk melaju di jalan tol. Pasalnya, kerangka motor yang ringan menjadi rentan terbawa angin kencang. "Bobot motor itu ringan, kalau (motor) di kecepatan tinggi ditambah dengan adanya angin kencang, ban [motor] cuma ada dua. Kalau mobil enak [rodanya] ada empat, bisa jaga keseimbangan," tambah Hamsa.

Hamsa menyarankan, sebaiknya pemerintah menyediakan jalur khusus bagi para pemotor untuk meminimalisir angka kecelakaan. Selain itu, ia juga menyoroti kebiasaan kebut-kebutan yang sering dilakukan pengendara motor di Indonesia. Menurutnya hal itu juga harus bisa menjadi pertimbangan lainnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua Komunitas G99 Ojek Online, Fitrijansjah Toisutta. Ia menyoroti perilaku pengendara motor di Indonesia masih belum bisa diberikan akses melalui jalan tol.

"Kalau di Indonesia enggak pas. Dari sisi sosiologi, masyarakat kan parah nih kalau berkendara [motor]," ujarnya dihubungi di hari yang sama.

Tanggapan lain datang dari Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda), Igun Wicaksono. Sebagai komunitas ojek online yang hampir punya anggota 2 juta orang, Igun mengkhawatirkan angka kecelakaan bertambah karena tidak ada jalur khusus untuk pemotor di jalan tol.

"Yang harus diperhatikan itu lebih ke unsur keselamatannya. Jadi kalau menurut kami, masih belum setuju kalau motor diperbolehkan masuk jalan tol," ujarnya.

"Mungkin bila diatur lebih lanjut (keselamatan) pengendara itu baru bisa dan pastinya harus (disediakan) jalur khusus (pemotor)," tambahnya.

Baca juga artikel terkait SEPEDA MOTOR MASUK TOL atau tulisan lainnya dari Nadhen Ivan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Nadhen Ivan
Penulis: Nadhen Ivan
Editor: Alexander Haryanto