Menuju konten utama

2.882 Warga Pekalongan Mengungsi akibat Banjir

Banjir terparah menerjang Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur, dan Kecamatan Pekalongan Utara.

2.882 Warga Pekalongan Mengungsi akibat Banjir
Seorang anak kecil bermain di jalan perkampungan yang tergenang banjir berwarna merah di Jenggot, Pekalongan, Jawa Tengah, Sabtu (6/2/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/foc.

tirto.id - Sebanyak 2.882 warga yang tersebar di empat kecamatan di Pekalongan, Jawa Tengah, mengungsi karena tempat tinggal mereka terendam banjir.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan, Dimas Arga Yudha mengatakan bahwa hingga hari ini petugas masih mengevakuasi para korban banjir.

"Hujan deras yang terjadi sejak Jumat malam (5/2/2021) hingga Senin (8/2/2021) menyebabkan jumlah pengungsi terus bertambah karena rumah mereka terendam banjir. Sudah ada 2.882 warga kini mengungsi," kata Dimas di Pekalongan, Senin (8/2/2021).

BPBD menyiapkan 43 tempat pengungsian bagi para korban banjir dan dapur umum di sejumlah lokasi. Guna mengantisipasi penyebaran COVID-19, kata Dimas, para pengungsi juga tetap diwajibkan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker.

Adapun puluhan tempat pengungsian tersebut antara lain berada Gedung Serba Guna Sampangan, Mako Pemuda Pancasila, Aula Kelurahan Degayu, Gedung SMK Negeri 2 Pekalongan, SMKN 3 Kota Pekalongan, gedung Amanjiba Klego, aula Kelurahan Pasirkratonkramat, aula Kelurahan Degayu, Mushala Al Istiqomah, aula Kecamatan Pekalongan Barat, dan Masjid Al Karomah Tirto.

Kemudian Msjid Al Fath Tirto, Masjid Al Assyaidah Perum BRD, TPQ Al Hikmah Tirto, Masjid Al Ikhsan, SD Negeri 4 Klego, Mushala NA Sabandiyah Kelurahan Pasirkratonkramat, Musala Radhatul Hikmah Kelurahan Pasirkratonkramat, Musala Al Iklas, aula Kelurahan Tirto, Kos Bagyo Perumahan Gama Permai, serta Mushala Baiturahman Pasindon.

"Hampir semua kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara terendam banjir. Oleh karena, kami saat ini masih terus melakukan proses evakuasi pada korban banjir," kata Dimas.

Ia mengatakan kondisi terparah ada di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Timur, dan Kecamatan Pekalongan Utara.

Proses evakuasi ini, melibatkan tim pencari dan penyelamat (search and rescue), TNI-Polri, BPBD, PMI, Pekalongan Rescue, Damkar Kota Pekalongan, dan MDMC.

Sugeng (42) warga Pasirsari, Kecamatan Pekalongan Barat mengatakan bahwa ketinggian air banjir di wilayahnya mencapai 1,5 meter sehingga warga harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

"Banjir di wilayah semakin parah. Adanya banjir ini, hampir semua warga mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Baca juga artikel terkait BANJIR PEKALONGAN

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan