Menuju konten utama

2,5 Juta Vaksin Pfizer Didistribusikan ke Jabar, Jateng dan DIY

Sebanyak 2,5 juta dosis vaksin Pfizer dalam bentuk jadi tiba di Indonesia kemarin, Minggu (17/10/2021).

2,5 Juta Vaksin Pfizer Didistribusikan ke Jabar, Jateng dan DIY
Petugas cargo membawa boks berisi vaksin COVID-19 Pfizer setibanya di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (17/9/2021). ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

tirto.id - Pemerintah mendistribusikan 2,5 juta vaksin Pfizer ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Vaksin COVID-19 itu tiba di Indonesia kemarin, Minggu (17/10/2021).

"Segala upaya dilakukan pemerintah untuk menjaga stok vaksin. Lancarnya kedatangan vaksin, membuat upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi jadi lebih optimal," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, Minggu.

Sebanyak 2.585.700 dosis vaksin Pfizer dalam bentuk jadi itu merupakan kedatangan tahap ke-19. Total vaksin yang masuk ke Indonesia, dalam berbagai merek baik vaksin jadi maupun bahan baku sebanyak 285.076.400.

Pembelian vaksin Pfizer ini merupakan komitmen pemerintah dalam mengamankan ketersediaan dan pemerataan vaksin. Pemerintah juga mendapatkan bantuan atau hibah dari kerja sama bilateral dan multilateral.

Jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 107 juta orang atau 51,3 persen dari jumlah penduduk. Sementara itu, vaksin dosis kedua sudah diberikan kepada 62 juta orang atau 30 persen.

Pemerintah berupaya meningkatkan dan memperluas cakupan vaksinasi. Untuk itu, pemerintah mendistribusikan vaksin ke seluruh daerah secepat mungkin, termasuk dengan langsung mengirimkan vaksin tersebut ke daerah begitu tiba di tanah air.

"Bersamaan dengan itu, pemerintah tak lupa mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan," kata Johnny.

Selain menjamin ketersediaan stok vaksin, percepatan vaksinasi juga dilakukan dengan memberi edukasi kepada masyarakat mengenai berita tidak benar atau hoaks seputar vaksin yang banyak beredar.

Menurut Johnny, di beberapa daerah, hoaks berperan memperlambat vaksinasi. Masyarakat menjadi takut dan merasa khawatir atas efek vaksinasi yang dilebih-lebihkan dan dibesar-besarkan.

"Sekali lagi pemerintah menegaskan bahwa seluruh vaksin COVID-19 yang digunakan ini aman dan berkhasiat, sudah mendapatkan izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)," kata Johnny.

Baca juga artikel terkait VAKSINASI COVID-19

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan