Menuju konten utama

'2023 Tahun Penting Wujudkan Keinginan Jokowi Hapus Gerbang Tol'

Kementerian PUPR siap mengimplementasikan sistem transaksi multi lane free flow (MLFF) di seluruh ruas jalan tol di Indonesia pada 2023 mendatang.

'2023 Tahun Penting Wujudkan Keinginan Jokowi Hapus Gerbang Tol'
Kendaraan memasuki Gerbang Tol Cileunyi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (6/5/2022). PANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/nym.

tirto.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) siap mengimplementasikan sistem transaksi nirsentuh atau multi lane free flow (MLFF) di seluruh ruas jalan tol di Indonesia pada 2023 mendatang. Melalui sistem ini, diharapkan tidak ada lagi gerbang tol untuk melakukan pembayaran.

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit mengungkapkan, rencana penghapusan gerbang tol sebetulnya sudah lama diinginkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di mana sejak 2016, Jokowi sudah meminta kepada jajarannya untuk meniadakan gerbang tol.

"Tahun ini dan tahun depan jadi tahun penting untuk realisasikan apa yang diinginkan pak presiden," ungkap Danang dalam Forum Pimred dengan PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), Rabu (7/12/2022).

Untuk mempercepat implementasinya, pemerintah sudah menunjuk PT RITS sebagai badan usaha pelaksana (BUP) untuk melakukan MLFF. Perjanjian kerja sama penunjukan PT RITS sudah dilakukan sejak 15 Maret 2021. Targetnya implementasi bertahap dilakukan mulai Juni 2023 dan penerapan secara penuh mulai Desember 2023.

Sistem MLFF sendiri akan mengandalkan teknologi satelit Global Navigation Satellite System (GNSS), pergerakan kendaraan saat melewati jalan tol akan dideteksi melalui teknologi satelit tersebut lewat medium aplikasi di handphone.

Nantinya untuk melintasi jalan tol, pengguna cukup menekan tombol start pada aplikasi bernama Cantas yang akan diluncurkan sekitar akhir tahun ini.

Sebelum masuk memasuki jalan tol, GPS akan menentukan posisi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map matching akan berjalan di central system. Saat perjalanan berakhir dan kendaraan keluar tol, maka proses map matching berakhir. Secara otomatis, aplikasi akan mengkalkulasi tarif dan kemudian saldo akan terpotong secara otomatis.

Sebelumnya, Danang mengatakan uji coba sistem ini baru akan dilakukan pada akhir 2022. Pengguna tol nantinya tidak perlu menempelkan kartu elektroniknya di gerbang tol.

"Di akhir tahun ini kita akan mulai mengenalkan transaksi yang sifatnya nirsentuh. Jadi tidak lagi melakukan tapping," kata Danang dalam dalam Webinar Infrastruktur untuk Indonesia, di Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Danang menjelaskan sistem transaksi nirsentuh sepenuhnya menggunakan teknologi. Nantinya kendaraan yang lewat akan terdeteksi oleh satelit, dan bisa melaju masuk tanpa menyentuhkan kartu elektronik di mesin pemindai yang biasanya ada di gerbang tol.

"Lama-kelamaan karena sudah terbiasa, gate itu kami buka sehingga pada tahun 2024 tidak akan ada gardu tol," jelasnya.

Untuk saat ini, pemerintah masih mengumpulkan informasi dari masyarakat soal cara pembayaran di jalan tol. Sebab, masih banyak diantaranya yang menggunakan dompet elektronik atau e-wallet, kartu debit, kartu kredit, uang elektronik, hingga payment system lainnya.

"Kalau secara timeline, MLFF Di akhir tahun ini kita akan ujicobakan di beberapa ruas. Sehingga pada akhir tahun depan itu akan betul-betul 100 persen," kata Danang.

Baca juga artikel terkait BAYAR TOL TANPA BERHENTI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang