Menuju konten utama

20 Tahun Lagi Makanan Olahan Daging Tak Lagi Berasal dari Hewan

“Industri ternak skala besar dipandang oleh banyak orang sebagai sebuah tindak kejahatan.”

20 Tahun Lagi Makanan Olahan Daging Tak Lagi Berasal dari Hewan
Ilustrasi daging. FOTO/Istockphoto

tirto.id - Sebagian besar orang diprediksi tidak akan lagi mengkonsumsi makanan olahan daging dari hewan yang telah disembelih pada tahun 2040. Hal ini disampaikan dalam laporan konsultan Global AT Kearney.

The Guardian menulis, laporan tersebut dilakukan berdasarkan wawancara dengan para ahli yang memperkirakan sekitar 60 persen dari produk daging yang dikonsumsi pada 20 tahun mendatang akan diganti dengan produk nabati atau alternatif budidaya lainnya yang diolah layaknya sebuah daging.

Hal ini diupayakan karena adanya dampak lingkungan yang besar dari produksi daging konvensional dan kekhawatiran masyarakat tentang kesejahteraan hewan dalam industri peternakan yang membuat maraknya alternatif untuk menjadi vegan.

Dampak lingkungan tersebut telah ditemukan dalam sejumlah penelitian seperti adanya emisi yang mendorong krisis iklim hingga habitat liar yang rusak karena dihancurkan untuk lahan pertanian dan timbulnya pencemaran sungai dan lautan.

“Industri ternak skala besar dipandang oleh banyak orang sebagai sebuah tindak kejahatan,” kata AT Kearney dalam laporan tersebut.

“Dengan pergantian jenis daging konvensional dengan hasil budidaya tanaman ini nantinya akan memiliki kentungan sendiri. Hanya masalah waktu untuk mendapatkan pangsa pasar yang besar,” katanya lagi.

AT Kearney memperkirakan sekitar 1 miliar dolar AS telah diinvestasikan dalam penggantian daging nabati seperti yang diproduksi oleh perusahaan – perusahaan Amerika seperti Beyond Meat dan Impossible Foods, sebagaimana ditulis Independent.

Daging nabati ini kemudian dibuat dengan membudidayakan sel hewan dalam bioreaktor tanpa adanya penyembelihan hewan tersebut. Kemudian diproduksi dengan mengekstrasi sel dari hewan hidup dan memperbanyaknya diluar tubuh hewan dengan menggunakan alat bioreaktor.

Pada tahap awal ini telah menghasilkan beberapa sampel daging yang dikatakan identik dengan daging hewan pada umumnya, tetapi produk tersebut belum tersedia secara komersial.

“Adanya pergeseran menuju gaya hidup yang fleksibel, vegetarian, dan vegan tidak dapat dipungkiri, dengan banyaknya konsumen yang mulai mengurangi konsumsi daging merupakan sebuah kesadaran akan lingkungan dan kesejahteraan hewan,” kata Carsten Gerhardt, seorang mitra di AT Kearney.

Baca juga artikel terkait VEGETARIAN atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Yulaika Ramadhani