Menuju konten utama

2 Roket Hantam Baghdad Usai Serangan Iran ke Pangkalan AS di Irak

Dua roket menghantam Baghdad pada Kamis (9/1/2020) usai serangan Iran pada pangkalan militer AS di Irak.

2 Roket Hantam Baghdad Usai Serangan Iran ke Pangkalan AS di Irak
Pendukung Mujahedeen-e-Khalq, atau MEK, kelompok pengasingan Iran, memegang tanda dan bendera selama unjuk rasa mendukung serangan udara AS di Irak yang menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani, di Lafayette Park di seberang Gedung Putih, Minggu, 5 Januari 2020, di Washington. (Foto AP / Alex Brandon)

tirto.id - Dua roket menghantam Zona Hijau di ibu kota Irak, Baghdad, sehari setelah Iran meluncurkan rudal di pangkalan-pangkalan yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS) dan pasukan koalisi lainnya di Irak, menurut laporan CNBC pada Kamis (9/1/2020).

Militer Irak mengatakan dua roket Katyusha jatuh di dalam Zona Hijau Baghdad, yang merupakan letak dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, kedutaan besar negara-negara Barat, dan industri bisnis asing. Tidak ada korban dalam serangan ini, menurut pernyataan dari militer Irak.

Dow Jones Industrial Average mengalami kenaikan menyusul laporan ledakan di Baghdad ini. The Dow ditutup 161 poin lebih tinggi, tetapi sekitar 80 poin lebih rendah daripada sebelum berita soal Baghdad disiarkan.

Serangan itu adalah pembalasan atas pembunuhan yang dilakukan AS terhadap pemimpin militer Iran, Jenderal Qasem Soleimani, dalam serangan udara di Baghdad.

Trump pada Rabu mengatakan keputusan untuk menargetkan Soleimani adalah keputusan tepat, sebab Soleimani bertanggung jawab atas kematian ratusan orang Amerika Serikat di Timur Tengah.

Sebelumnya, Iran menembakkan serangkaian rudal balistik di dua pangkalan Irak yang menampung pasukan AS dan memperingatkan AS serta sekutunya di wilayah tersebut untuk tidak membalas.

Pembalasan yang dilakukan Iran meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Pembalasan ini terjadi setelah Iran berbulan-bulan melakukan ancaman usai keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik Amerika secara sepihak dari perjanjian nuklir Teheran.

Televisi pemerintah Iran mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas pembunuhan Qassem Soleimani yang dilakukan AS. Prosesi pemakaman Soleimani pada Selasa (7/1/2020) di kota kelahirannya di Kerman memicu seruan untuk membalas kematiannya.

Pembunuhan Soleimani dan serangan rudal Iran juga menandai pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir Washington dan Teheran saling menyerang secara langsung daripada melalui proksi di wilayah tersebut. Ini meningkatkan kemungkinan konflik terbuka meletus antara kedua negara, yang telah menjadi musuh sejak Revolusi Islam Iran pada 1979.

Pejabat AS membenarkan kedua serangan itu, meskipun Iran awalnya hanya mengakui menargetkan satu pangkalan militer. Belum ada berita mengenai berapa jumlah korban akibat serangan rudal ini, demikian sebagaimana diwartakan AP News.

Di sisi lain, Trump mengatakan semua akan baik-baik saja, lewat status yang ia unggah di akun Twitter pribadinya.

"Semua akan baik-baik saja! Misil diluncurkan dari Iran ke dua markas militer di Irak. Investigasi kerusakan dan akibat tengah dijalankan, sejauh ini baik. Kita punya militer terkuat dengan peralatan bagus di seluruh dunia, sejauh ini. Saya akan membuat pernyataan besok pagi," ujar Trump.

Baca juga artikel terkait KONFLIK IRAN AS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH