Menuju konten utama

184 Imigran Rohingya Terdampar di Peureulak Aceh Timur

184 orang imigran Rohingya dilaporkan terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur, pada Senin (27/3/2023) sekira pukul 04.00 WIB.

184 Imigran Rohingya Terdampar di Peureulak Aceh Timur
Sejumlah anak-anak imigran etnis Rohingya berjalan memanggul barang saat terdampar di pantai di kawasan Gampong Baro, Kecamatan Baitussalam, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (8/1/2023). ANTARA FOTO/Khalis Surry/Lmo/YU


tirto.id - Sebanyak 184 orang imigran Rohingya terdampar di Kuala Matang Peulawi, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, setelah diturunkan dari sebuah kapal.

Keuchik (Kepala Desa) Gampong Matang Peulawi, Fuadi mengatakan mereka dilaporkan terdampar pada Senin (27/3/2023) sekira pukul 04.00 WIB.

"Setelah menerima laporan dari beberapa nelayan, kami bersama aparat desa lain langsung ke lokasi mengecek informasi tersebut. Ternyata benar, ada seratusan imigran Rohingya telah mendarat," katan Fuadi di Aceh Timur, Senin.

Selanjutnya, Fuadi melaporkan ini ke kepolisian untuk diambil langkah selanjutnya. Sedangkan kapal yang mengangkut ratusan imigran Rohingya itu belum diketahui keberadaannya.

"Saat ini, mereka dibawa dan diamankan ke kompleks Masjid Raudahatul Jannah di Gampong Matang Peulawi. Selanjutnya, mereka didata dan diketahui jumlahnya sebanyak 184 orang," kata Fuadi.

Sementara itu, Kapolsek Peureulak Iptu Supriadi mengatakan dari 184 imigran Rohingya tersebut, 94 orang di antaranya laki-laki, 70 orang perempuan dan 20 anak-anak.

"Berdasarkan pengakuan seorang imigran Rohingya yang bisa Bahasa Melayu, mereka sengaja diturunkan secara paksa dari kapal yang ditumpangi di laut dan selanjutnya berenang ke daratan," kata Supriadi.

Warga desa setempat mengetahui hal tersebut lalu melaporkannya ke Polsek Peureulak. Setelah mendapat laporan itu, petugas bergegas ke lokasi dan mengevakuasi imigran Rohingya ke kompleks masjid setempat.

"Ada beberapa orang yang harus ditangani pihak medis karena mengalami demam dan sakit perut. Ada beberapa di antara mereka mencoba melarikan diri, namun kini sudah diamankan kembali," kata Supriadi.

Ali, salah seorang imigran Rohingya, mengatakan tujuan mereka sebenarnya dari Myanmar menuju Malaysia. Mereka diturunkan di laut dan berenang ke pantai setelah tekong atau nakhoda kapal menyatakan mereka sudah sampai. Selanjutnya, kapal tersebut meninggalkan mereka.

"Kami diminta berenang ke pantai setelah diturunkan di laut. Saat itu, kondisinya gelap. Selanjutnya, kapal yang kami tumpangi itu langsung pergi," kata Ali dalam bahasa Melayu.

Baca juga artikel terkait IMIGRAN ROHINGYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan