Menuju konten utama

17 Warga Australia Diduga Ditahan di Xinjiang Cina

Satu warga Australia itu ditahan di penjara, empat lainnya sebagai tahanan rumah dan 12 sisanya berada di kamp pelatihan Muslim Uighur.

17 Warga Australia Diduga Ditahan di Xinjiang Cina
Kamp pendidikan ulang Uighur di Hotan, daerah otonomi Xinjiang. ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie

tirto.id - Sebanyak 17 warga Australia diduga menjadi tahanan rumah, di penjara atau di tahanan di pusat "pendidikan ualng" Muslim Uighur di Xinjiang, Cina.

Dikutip dari The Guardian, seorang advokat untuk warga Uighur di Australia, Nurgul Sawut telah mengumpulkan data melalui wawancara terhadap anggota keluarga dari warga yang ditahan di Cina.

Warga Australia itu diyakini ditahan di Cina dalam perjalanan mengunjungi keluarganya di negara itu.

Namun, hingga saat ini pihak keluarga belum mendapat informasi soal keberadaan dari anggota keluarga mereka di Cina lantara sifat tertutupnya Beijing soal kamp-kamp tahanan itu.

Sawut memperkirakan satu warga Australia itu ditahan di penjara, empat lainnya sebagai tahanan rumah dan 12 sisanya berada di kamp pelatihan yang juga tempat bagi jutaan Muslim Uighur.

Menurut laporan kelompok HAM, kamp tahanan Cina di provinsi Xinjiang itu telah menjadi pusat penahanan bagi Muslim Uighur.

Pada 2018, Sawut mengatakan ia pernah mewakili sembilan warga Australia yang diyakini di tahan di Cina menghadap ke ustralia’s Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). Namun hanya satu orang yang dibebaskan dan kembali ke Australia.

"Anggota masyarakat kami merasa kecewa,” kata Sawut, dikutip dari South China Morning Post. “Pemerintah Australia pada dasarnya mengatakan kami tidak dapat melakukan apa pun saat ini.

“Mereka berkata, 'Kami sedang berbicara dengan rekan-rekan Cina kami.' Apa artinya itu sebenarnya? Ketika saya bertemu DFAT pada bulan Desember, saya mengatakan ‘itu bukan jawaban yang cukup baik bagi kami," lanjutnya.

"Sebagai kedutaan Australia, Anda perlu berbuat lebih banyak untuk menemukan orang-orang ini, untuk memberi tahu kami apakah mereka hidup atau mati."

Penny Wong, juru bicara Partai Buruh untuk urusan luar negeri, mengatakan partainya “sangat prihatin” oleh laporan-laporan soal warga Australia yang ditahan tersebut.

Penny Wong mendesak agar pemerintah menyelidiki soal penahanan warga Australia di Cina tersebut.

Menanggapi soal penahanan 17 warga dan perlakuan terhadap Uighur di Xinjiang, seorang juru bicara kedutaan besar Tiongkok di Canberra mengatakan: "Ini adalah harapan bagi semua kelompok etnis agar Xinjiang tetap stabilitas, karena berkaitan dengan kepentingan fundamental mereka."

"Rangkaian langkah-langkah yang diterapkan di Xinjiang dimaksudkan untuk meningkatkan stabilitas, pembangunan, solidaritas dan penghidupan masyarakat, menindak dan mencegah kegiatan separatis etnis dan kejahatan kekerasan dan teroris, menjaga keamanan nasional, dan melindungi kehidupan dan properti orang."

Baca juga artikel terkait UIGHUR atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH