Menuju konten utama

1.376 Personel TNI-Polri Perkuat Satgas Madago Raya Tahap IV

Satgas Madago Raya masih mengejar empat anggota kelompol Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso.

1.376 Personel TNI-Polri Perkuat Satgas Madago Raya Tahap IV
Sejumlah personel Polri dan TNI yang tergabung dalam Satgas Madago Raya melakukan patroli di pegunungan Manggalapi, Sigi, Sulawesi Tengah, Senin (16/8/2021). ANTARA FOTO/Rangga Musabar/bmz/foc.

tirto.id - Sebanyak 1.376 personel TNI-Polri dilibatkan dalam Operasi Madago Raya tahap IV untuk mengejar sisa kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kasatgas Humas Operasi Madago Raya Kombes Pol Didik Supranoto mengatakan pelaksanaan Operasi Madago Raya dilaksanakan selama tiga bulan. Tahap I operasi tersebut dilaksanakan pada bulan Januari-Maret, tahap II bulan April-Juni, tahap III bulan Juli-September dan tahap ke-IV bulan Oktober-Desember.

Pada tahap ke IV, Satgas Madago Raya terbagi atas enam tim, yakni Satgas Intelijen, Satgas Preemtif, Satgas Tindak, Satgas Gakkum, Satgas Humas dan Satgas Bantuan.

"Kami terbagi ada yang preemptif ada yang tindak, ada tim kejar dan tim sekat," kata Didik di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (3/11/2021).

Berdasarkan data Satgas Madago Raya, kelompok Mujahidin Indonesia Timur tersisa empat orang. Selama operasi, ada sejumlah DPO kelompok MIT telah dilumpuhkan, salah satunya pimpinan MIT Poso Ali Kalora.

Keempat orang yang masih dalam pengejaran yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang. dan Suhardin alias Hasan Pranata.

Mereka diduga berada di area pegunungan di wilayah Kabupaten Poso, Kabupaten Parigi Moutong, hingga Kabupaten Sigi. Selain kondisi medan, Didik mengatakan adanya simpatisan yang membantu kelompok ini menjadi kendala TNI-Polri.

Ia mengimbau kepada empat orang sisa DPO MIT Poso ini untuk segera menyerahkan diri kepada aparat.

"Kami juga mengimbau warga, kalau melihat ciri-ciri orang yang berada di baliho dan sebaran pamflet yang kita bagikan bisa melaporkan kepada pihak kepolisian," terangnya.

Menurut Didik, fokus kerja Satgas Madago Raya tidak hanya mengejar sisa kelompok MIT, tapi juga mendekati seluruh warga yang ada di wilayah operasi agar tidak termakan paham terorisme.

"Ia benar ada Satgas preemptif dengan melakukan pendekatan dengan warga," kata dia.

Baca juga artikel terkait SATGAS MADAGO RAYA

tirto.id - Hukum
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan