Menuju konten utama

11 Keluarga Terdampak Pergerakan Tanah di Manggarai Barat

Warga Desa Persiapan Benteng Tado, Sano Nggoang, Manggarai Barat, yang terdampak pergerakan tanah masih menunggu bantuan pemerintah.

11 Keluarga Terdampak Pergerakan Tanah di Manggarai Barat
Ilustrasi rumah rusak akibat bencan pergerakan tanah. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.

tirto.id - Sebelas keluarga di Desa Persiapan Benteng Tado, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), terdampak bencana pergerakan tanah yang terjadi sejak 2018.

Tokoh masyarakat Kampung Wae Munting, Viktor Bitrudis menuturkan bahwa pergerakan tanah menyebabkan kerusakan tempat tinggal sembilan keluarga di Kampung Wae Munting dan dua keluarga di Kampung Dange.

Viktor mengatakan pergerakan tanah menyebabkan penurunan dasar rumah, bangunan retak, rumah roboh hingga membuat bangunan rumah menjadi miring.

Di Kampung Wae Munting, ada rumah warga yang dinding, tiang, dan lantainya retak. Retakan tanah juga tampak di bagian jalan dan halaman rumah warga.

Empat rumah mengalami kerusakan cukup parah sehingga tidak bisa lagi ditinggali di kampung tersebut.

Benyamin Nenohaifeto (43), Mateus Demin (56), Simplisius Jempu (40), dan Kosmas Mandang (47) membawa anggota keluarga mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka rusak akibat pergerakan tanah.

​​​​​​Pergerakan tanah juga menyebabkan kerusakan bangunan rumah milik Wilhelmus Gostram, Kristoforus Mantat, Sisi Dawas, Daniel Derin, dan Viktor Bitrudis di Kampung Wae Munting.

Di Kampung Dange, rumah milik Karolus Kembung dan Mikael Agung rusak akibat pergerakan tanah.

Viktor mengatakan bahwa masih ada warga yang bertahan di rumah mereka yang rusak akibat pergerakan tanah dan berharap bantuan dari pemerintah.

"Ini bencana, kami sudah lapor. Seperti apa penanganan pemerintah terhadap situasi yang kami alami ini, kami menanti," kata Viktor di Kampung Wae Munting, Desa Persiapan Benteng Tado, Senin (28/3/2022).

Baca juga artikel terkait BENCANA NTT

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan