Menuju konten utama

10 Kandungan Skincare yang Membuat Wajah Semakin Berjerawat

Ada 10 kandungan skincare yang menyebabkan jerawat. Apa saja? Berikut ini penjelasannya masing-masing.

10 Kandungan Skincare yang Membuat Wajah Semakin Berjerawat
Ilustrasi perawatan Kulit. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kandungan skincare yang menyebabkan jerawat perlu diwaspadai lantaran dapat menimbulkan breakout atau bahkan memperparah kondisi jerawat pada kulit.

Skincare adalah perawatan kulit yang umum dilakukan banyak orang. Beragam produk skincare dijual bebas di pasaran.

Namun, penggunaan skincare akan memberi efek yang berbeda pada setiap orang. Dampak penggunaan bahan-bahan tertentu akan memberikan pengaruh berbeda tergantung pada usia hingga jenis kulit.

Saat memilih produk skincare Anda harus membaca bahan yang terkandung dalam produk tersebut serta memastikan produk itu sesuai dengan jenis kulit Anda. Sebab beberapa bahan dalam produk perawatan wajah ternyata bisa berdampak buruk seperti timbulnya breakout bagi sebagian orang.

Breakout merupakan salah satu efek ketidakcocokan atau resistensi kulit pada skincare atau dengan kata lain breakout adalah proses iritasi kulit yang disertai timbulnya komedo dan jerawat.

Kandungan Skincare yang Menyebabkan Jerawat

Berikut beberapa kandungan skincare yang perlu Anda waspadai karena bisa menimbulkan breakout atau bahkan memperparah kondisi jerawat pada kulit Anda. Seperti dilansir laman The Healthy, kandungan yang tidak boleh untuk kulit berjerawat, yaitu:

1. Salycylic Acid

Salyclic acid dapat menjadi bahan ampuh untuk mengatasi jerawat lebih cepat, terutama komedo. Namun seperti dilansir dari allure, salicylic acid memiliki efek samping seperti menimbulkan iritasi dan kulit kering pada orang yang memiliki kulit sensitif atau menggunakannya secara berlebihan.

Salicylic acid mungkin terlalu keras pada jerawat sebagian orang. Sehingga penggunaan salicylic acid disarankan dalam dosis kecil dan dioleskan pada daerah yang berjerawat saja.

2. Exfoliating Beads

Melakukan exfoliasi pada kulit merupakan hal umum untuk mengelupas sel kulit mati. Namun perlu hati-hati, niatnya mengelupaskan sel-sel kulit mati dengan lembut exfoliating beads yang keras justru menjadi penyebab jerawat dan iritasi. Exfoliating beads buruk untuk jerawat karena akan membakar kulit dan membuat kondisinya lebih buruk.

3. Fragrance

Fragrance banyak digunakan dalam produk perawatan wajah karena membuat produk menjadi harum. Produk yang mengandung fragrance tidak boleh diaplikasikan ke wajah karena bisa menjadi penyebab jerawat. Selain itu, fragrance juga dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan rasa gatal bila digunakan oleh orang dengan tipe kulit kering.

4. Retinol

Retinol merupakan bahan dalam skincare yang bermanfaat untuk mencerahkan dan menunda penuaan. Menurut Jurnal Dermatology and Therapy yang diterbitkan pada 2017, menjelaskan bahwa penggunaan topical retinol sangat berkhasiat pada luka jerawat yang noninflamasi dan inflamasi. Namun ternyata jika memiliki kulit yang bermasalah seperti jerawat, tidak disarankan menggunakan retinol tanpa resep dokter. Hal ini karena retinol memiliki efek samping seperti iritasi, gatal, kulit kering, dan kulit terasa seperti terbakar.

5. Alkohol

Kandungan alkohol pada produk seperti toner dan pembersih sebaiknya dihindari. Alkohol dapat membuat kulit kering dan iritasi serta merangsang kelenjar minyak untuk mengeluarkan lebih banyak minyak atau sebum, untuk melembabkan kulit. Sebum yang terjebak di kelenjar justru membuat bakteri berkembang.

6. Bonzoyl Perioxide

Menurut laman Mayo Clinic, bonzoyl perioxide adalah bahan yang efektif untuk membunuh bakteri penyebab jerawat, membantu menghilangkan minyak berlebih dan menghilangkan sel kulit mati, yang dapat menyumbat pori-pori.

Banyak produk pencuci muka dan perawatan wajah yang dijual bebas menyatakan benzoil peroksida sebagai bahan penangkal jerawat yang ampuh. Produk-produk benzoil peroksida yang dijual bebas dengan konsentrasi yang kuat berkemungkinan memiliki efek samping seperti kemerahan, menyengat, dan kulit kering.

7. Coconut oil

Banyak orang menggunakan coconut oil sebagai penghilang make up, pembersih atau pelembab. Namun penggunaan coconut oil pada kulit yang berminyak akan membuat wajah memproduksi sebum. Selain itu, jika coconut oil mengenai kulit yang berjerawat, akan mengakibatkan pori-pori tersumbat dan dampak lain yang bahkan lebih buruk.

8. Silikon

Silikon sering ditemukan dalam produk seperti primer, tabir surya dan banyak lagi. Silikon dapat meningkatkan tekstur dan merasakan efek produk perawatan kulit serta menciptakan penghalang untuk membuat kulit tampak halus. Silikon sangat tidak direkomendasikan untuk kulit yang berjerawat. Hal ini karena dapat menyumbat pori-pori. Namun bagi sebagian orang, silikon juga dapat menyebabkan alergi.

9. Talc

Talc yaitu mineral yang mengandung beberapa zat seperti magnesium, silikon, dan oksigen. Penggunaan bedak talc yang mengandung asbes karsinogen pada produk kosmetik dan produk rumah tangga dapat menyebabkan penyakit serius termasuk kanker ovarium.

10. Paraben

Paraben merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pengawet sintesis. Senyawa kimia ini muncul pada bahan produk sebagai methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan ethylparaben. Paraben selama ini telah digunakan untuk meningkatkan usia simpan suatu produk. Menggunakan skincare yang mengandung paraben akan memperparah wajah yang berjerawat dan menyebabkan breakout. Paraben dapat meniru estrogen yang kemudian akan mengganggu fungsi hormon yang berperan menjadi penyebab jerawat.

Baca juga artikel terkait SKINCARE atau tulisan lainnya dari Destri Ananda Prihatini

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Destri Ananda Prihatini
Penulis: Destri Ananda Prihatini
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Ibnu Azis