Menuju konten utama

Korban Jiwa Kapal Karam di Johor Bahru Jadi 24 Orang

Total korban jiwa akibat kapal karam di perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor Bahru, Malaysia, yang berhasil ditemukan mencapai 24 jiwa.

Korban Jiwa Kapal Karam di Johor Bahru Jadi 24 Orang
Petugas bandara memasukkan peti jenazah korban kapal tenggelam di perairan Johor Bahru, Malaysia ke dalam mobil ambulance ketika tiba di terminal kargo Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, pada kamis (28/7/2016) lalu. Pada 2016 lalu, Antara foto/umarul faruq.

tirto.id - Konsul Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, Malaysia, Haris Nugroho mengumumkan data jumlah korban meninggal akibat kapal karam di perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor Bahru, Malaysia, kini sudah mencapai 24 jiwa.

Sebagian besar dari para penumpang kapal naas itu diduga merupakan para buruh migran ilegal yang sedang menyeberang dari Batam ke Johor. Kapal yang mereka tumpangi karam pada Pukul 9. 17 waktu setempat, Senin (23/1/2017) lalu.

"Rekapitulasi korban meninggal sampai dengan saat ini total mencapai 24 jenazah terdiri dari 17 laki-laki dan tujuh perempuan," kata Haris di Johor Bahru, pada Jumat (27/1/2017) seperti dikutip Antara.

Dalam daftar Haris, para korban meninggal yang sudah teridentifikasi identitasnya ialah Maria Yuliana Reku dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Rasid bin Suwin dari Banyuatas, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, dan Lambertus Luan asal Kabupaten Belu, NTT.

Selain itu, Sayyideh dan Suhana Binti Ponangi asal Sampang, Jawa Timur, Hamidah asal Bangkalan, Jawa Timur, dan Sulistyowati dari Bojonegoro, Jawa Timur.

Adapun jenazah yang sudah siap untuk dipulangkan adalah Sayyideh, Lambertus Luan, Hamidah, Suhana Binti Ponangi, Marto, Sulis Setyowati dan Rosid.

Haris mencontohkan jenazah atas nama Rasid bin Suwin asal Sampang, Jawa Timur akan dipulangkan pada (28/1/2017) dengan rute Kuala Lumpur International Airport (KLIA) - Jakarta - Surabaya.

"Satu jenazah (yang sudah) teridentifikasi lagi atas nama Maria Yuliana Reku (asal Ende, Nusa Tenggara Timur) masih dalam proses untuk pemulangan," kata Haris.

Sementara identitas dari 16 korban meninggal laki-laki dan dua perempuan hingga kini belum bisa teridentifikasi.

Adapun korban selamat yang ditemukan sampai dengan Jumat hari ini, menurut Haris, ada 8 orang yang terdiri atas satu laki-laki warga Malaysia dan 5 laki-laki WNI. Para penumpang Indonesia yang selamat itu terdiri dari empat warga asal Batam dan satu dari Madura, Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kebid Dokkes) Polda Kepulauan Riau (Kepri), Kombes Pol Djarot Wibowo mengatakan akan mengerahkan 20 petugas untuk mengidentifikasi sembilan jenazah korban kapal karam di perairan Johor Bahru yang ditemukan di Bintan.

"TIM DVI (Disaster Victim Identification) terdiri dari 20 orang petugas akan melakukan identifikasi jenzah yang sudah ditemukan. Saat ini masih disemayamkan di kamar jenazah. Nanti malam (Jumat) kami akan mulai identifikasi jenazah-jenazah tersebut," kata dia.

RS Bhayangkara Polda Kepri juga membentuk Posko Ante Mortem untuk mengumpulkan data pembanding dari pihak yang merasa kehilangan anggota keluarganya di peristiwa ini. Data yang terkumpul di posko itu akan dimanfaatkan untuk mengidentifikasi identitas korban, baik yang ditemukan di Johor Bahru maupun dan RS Bhayangkara Polda Kepri.

Baca juga artikel terkait KAPAL KARAM atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Addi M Idhom
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom